Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Survei: Kondisi Ekonomi Sangat Buruk, Pendapatan Masyarakat Anjlok

Survei: Kondisi Ekonomi Sangat Buruk, Pendapatan Masyarakat Anjlok Kredit Foto: Antara/Irwansyah Putra
Warta Ekonomi, Jakarta -

Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis survei tentang sikap publik terhadap vaksin dan program vaksin pemerintah pada Minggu (18/7/2021).

Menurut Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan, 69% masyarakat merasa kondisi ekonomi rumah tangganya turun dibanding sebelum adanya imbauan pemerintah bekerja dan belajar dari rumah.

Baca Juga: Saran Ferdinand Soal PPKM Darurat, Harap Disimak: Nyawa Selamat, Covid Ditekan, Ekonomi Jalan

“Dari yang turun, mayoritas 74,9% mengalami sangat banyak atau cukup banyak penurunan pendapatan rumah tangganya,” kata Djayadi. Dalam survei ini, tim LSI melakukan wawancara terhadap .1200 responden  dari 34 provinsi pada 22-25 Juni 2021.

Responden dipilh berdasarkan sistem multistage random sampling dengan margin error 2,88% dan tingkat kepercayaan 95%. Sementara itu untuk kondisi perekonomian nasional saat ini, sebanyak 56,5% masyarakat merasa sangat buruk.

“Kondisi ekonomi ini dipersepsi memburuk, khususnya dalam lima bulan terakhir,” tegasnya. Djayadi mengungkapkan jumlah warga yang mengalami penurunan pendapatan relatif tetap dalam enam bulan terakhir, demikian pula intensitas penurunannya relatif tak berubah.

"Mayoritas masih menjawab bahwa pendapatan mereka turun dan turun dengan sangat atau cukup banyak,"tegasnya. Hasil survei LSI juga mengungkapkan sebanyak  57,1% atau mayoritas masyarakat merasa penerapan pembatasan sosial PSBB sudah cukup.

Masyarakat meminta PSBB segera  dihentikan agar ekonomi segera jalan. Namun masih ada  38,8% masyarakat yang memilih sebaiknya PSBB dilanjutkan agar penyebaran virus Covid-19 bisa diatasi.

“Mayoritas mengatakan sudah cukup. Harus dihentikan agar ekonomi bisa berjalan. Tetapi masih banyak juga yang meminta dilanjutkan. Jadi agak terbelah masyarakat sebab ini persoalan ekonomi dan kesehatan,” pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: