Dialog Alot! Buntunya Jalan Damai Ciptakan Atmosfer yang Semakin Panas antara China dan India
Sonam Tsering, penduduk lain dan mantan anggota dewan lokal Chushul, mengatakan situasi di sepanjang perbatasan adalah yang paling termiliterisasi yang dapat diingat oleh siapa pun di desa itu, dengan dua tentara tampaknya siap untuk menyerang, terutama di daerah Ladakh timur.
“Para tetua kami mengatakan bahwa pria dan mesin tidak dikerahkan seperti ini bahkan dalam perang tahun 1962,” katanya.
“Pangkalan tentara di Chushul telah berkembang beberapa kali. Sekarang orang tidak diizinkan pergi ke dekat perbatasan dan turis dilarang berkunjung,” imbuh Sonam.
Durbuk adalah pangkalan militer strategis lainnya di Ladakh timur yang telah berkembang pesat. Penduduk setempat mengatakan bahwa ratusan tenda baru telah didirikan dalam beberapa bulan terakhir untuk menampung semakin banyak tentara yang datang, sementara struktur baru telah dipasang untuk melindungi tank dan kendaraan yang lebih besar.
Deldan, yang mengoperasikan wisma di desa Durbuk, menggambarkan bagaimana “pada malam hari, kami melihat konvoi besar truk dan tank tentara menuju perbatasan”.
Di beberapa daerah yang paling tegang, zona penyangga telah disepakati antara pasukan India dan Cina untuk mencegah pasukan datang ke pukulan, dan menurut menteri luar negeri Cina pasukan garis depan telah "melepaskan diri di Lembah Galwan dan daerah Danau Pangong". Tetapi penduduk setempat mengatakan ini tidak mencerminkan kenyataan di lapangan dan menolak pembicaraan tentang de-eskalasi.
Di danau Pangong, penduduk setempat mengatakan India belum mendapatkan kembali wilayah di mana Cina dirambah.
“Tanah milik kami sekarang menjadi zona penyangga,” kata Padma Yangdog, warga Meerak, sebuah desa di seberang wilayah perambahan Cina. “Bagaimana mereka [pasukan China] mundur?”
Seperti yang dijelaskan ketika Jaishankar dan Wang bertemu di sela-sela pertemuan para menteri luar negeri di Tajikistan pada hari Rabu, India dan China masih memiliki pandangan yang sangat berbeda tentang situasi perbatasan.
Jaishankar mengatakan hanya dengan de-eskalasi dan pelepasan China dari perbatasan, hubungan bilateral yang sebelumnya baik dapat dilanjutkan. Wang, bagaimanapun, mengatakan bahwa "tanggung jawab tidak terletak pada China" untuk menyelesaikan masalah tersebut, dan tampaknya meminta India untuk menerima status quo saat ini demi kepentingan hubungan baik. Menurut Wang, terlepas dari kehadiran pasukan yang besar, “situasi di daerah perbatasan China-India secara umum telah mereda”.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto