Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Anies Dicap Gubernur Tempe, Rektor Ini Gak Terima, Buzzer Dicaci-maki, Cari Nafkah dari Fitnah

Anies Dicap Gubernur Tempe, Rektor Ini Gak Terima, Buzzer Dicaci-maki, Cari Nafkah dari Fitnah Musni Umar | Kredit Foto: Instagram/Musni Umar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Rektor Universitas Ibnu Chaldun, Musni Umar, tampak geram mendengar ejekan dari beberapa netizen yang menyebut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Diketahui, Anies dicap bermental tempe lantaran tidak menindak para pengurus masjid yang tetap menggelar salat Idul Adha, Selasa 20 Juli 2021. Baca Juga: Anies Baswedan Bawa Kabar Bahagia: Kegentingan Itu Mulai Menjauh...

Terkait itu, ia menyebut bahwa para buzzer tersebut tugasnya memang menilai buruk perbuatan Anies Baswedan tersebut.

Namun, Anies dengan sengaja membiarkan dirinya dihina lantaran tahu bahwa penghinanya mendapatkan uang.

“BuzzeRp apapun yg dilakukan Anies tidak ada baiknya. Anies biarkan mereka hina dirinya karena dengan cara itu mereka dapat rezeki untuk biayai diri mereka dan keluarga,” cuitnya, seperti diliaht, Selasa (27/7/2021). Baca Juga: PPKM Level 4 Berakhir Hari Ini, Bang Anies Perpanjang atau Turunkan Level? Ini Kata Wakilnya

Lanjutnya, ia juga menganggap apra buzzer sangatlah hina karena mencari nafkah dengan cara-cara menfitnah dan menjelakkan Anies.

“Sangat hina cari nafkah dengan memfitnah dan menjelekkan orang lain,” tukasnnya.

Baca Juga: Tak Yakin Puncak Kasus Covid-19 Sudah Lewat, Anies Teriak Lantang Minta Seluruh Pihak Bersabar

Baca Juga: PPKM Level 4 Berakhir Hari Ini, Bang Anies Perpanjang atau Turunkan Level? Ini Kata Wakilnya

Diketahui sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta pengurus masjid yang masih menyelenggarakan salat ied, Selasa (20/7) pagi, untuk menyadari bahwa saat ini Rumah Sakit (RS) sudah penuh.

"Kepada pengurus masjid, sadarilah rumah sakit ini sudah penuh, rumah sakit itu penuh," kata Anies saat menyerahkan hewan kurban di RPH Dharma Jaya, Selasa (20/7/2021). 

"Jadi ini bukan soal dilarang saja tempatnya, kalau sakit sulit sekarang, saya anjurkan kepada semua, mengingatkan bukan saja potensi penularan, tetapi, kalau terpapar dan sakit risikonya tinggi sekali," katanya lagi. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: