Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Enggak Ada Obat, Laba Bersih BTN Tumbuh Double Digit di Kuartal II-2021

Enggak Ada Obat, Laba Bersih BTN Tumbuh Double Digit di Kuartal II-2021 Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kendati badai pandemi Covid-19 belum berakhir, Bank BTN tetap membukukan kinerja kinclong di kuartal II 2021. Tercatat, laba bersih Bank BTN tumbuh di level 19,87% yoy menjadi Rp920 miliar di kuartal II 2021 dari Rp768 miliar di periode yang sama tahun lalu.

Laporan keuangan Bank BTN mencatat pertumbuhan ekspansi kredit menjadi pendorong pendapatan bunga Bank BTN. Per kuartal II/2021, BBTN mencatatkan peningkatan pendapatan bunga sebesar 1,39% yoy. Beban bunga juga berhasil ditekan turun sebesar 13,63% yoy sehingga pendapatan bunga bersih Bank BTN melonjak di level 28,18% yoy. 

Selain itu, perbaikan proses bisnis yang dilakukan Bank BTN juga turut menopang perolehan laba bersih perseroan. Bank BTN telah menggelar beragam strategi mulai dari efisiensi, digitalisasi, perampingan outlet, hingga meningkatkan fee based income melalui transaksi non-kredit. Baca Juga: Dihantam Covid-19, Kredit BTN Tetap Tumbuh 5,59% di Kuartal II 2021

“Bagi kami, tumbuh positif dan berkelanjutan merupakan prioritas kami terutama dalam menghadapi berbagai tantangan di masa yang akan datang,” tutur Direktur Utama BTN Haru Koesmahargyo saat konferensi pers secara virtual di Jakarta, Rabu (28/7/2021).

Selain itu, Bank BTN juga sukses menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 31,84% yoy menjadi Rp298,38 triliun pada kuartal II/2021 dari Rp226,32 triliun di periode yang sama tahun lalu. Peningkatan DPK tersebut disumbang oleh kenaikan pada seluruh segmen yakni tabungan, giro, dan deposito masing-masing sebesar 17,70% yoy, 15,06% yoy, dan 43,53% yoy per kuartal II/2021.

Kendati DPK tumbuh signifikan, Bank BTN berhasil mencatatkan penurunan beban bunga dengan menekan biaya dana (cost of fund/CoF) hingga 171 basis poin (bps). Peningkatan DPK juga menyebabkan Loan to Deposit Ratio (LDR) menurun sebesar 2.216 bps hingga ke level 89,12% di kuartal II/2021. 

Sementara itu, penyaluran kredit dan pembiayaan tumbuh di level 5,59% secara tahunan (year-on-year/yoy) dari Rp251,83 triliun menjadi Rp265,9 triliun. Baca Juga: BTN Salurkan Bansos Rp433,77 Miliar selama PPKM Darurat

"Dengan kinerja positif tersebut, hingga paruh pertama tahun ini, BTN mencatatkan posisi aset senilai Rp380,51 triliun atau melonjak sebesar 20,95% yoy dari Rp314,60 triliun di periode yang sama tahun lalu," tuturnya.

Lebih lanjut, katanya, Bank BTN juga tetap berkomitmen untuk membantu masyarakat termasuk nasabah atau debiturnya yang terdampak gelombang kedua Covid-19 dan perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). 

Selain menyalurkan berbagai bantuan sosial, perseroan juga tetap memberikan fasilitas restrukturisasi bagi nasabah atau debitur terdampak. Haru memproyeksikan restrukturisasi akan terus menunjukkan tren penurunan hingga akhir tahun 2021.

"Kami tetap memberikan fasilitas restrukturisasi untuk mengurangi beban para debitur di masa pandemi ini. Namun, kami mencermati tren pengajuan restrukturisasi terus menurun meski PPKM diperpanjang,” kata Haru.

Syariah Ikut Menanjak

Di sisi lain, sejalan dengan pertumbuhan aset pada bisnis konvensional, Unit Usaha Syariah (UUS) Bank BTN juga ikut mencatatkan kinerja aset yang meningkat. Aset BTN Syariah tercatat tumbuh sebesar 14,06% yoy dari Rp31,09 triliun menjadi Rp35,46 triliun pada kuartal II/2021.

Peningkatan aset tersebut didukung oleh pembiayaan syariah di level 12,50% menjadi Rp26,86 triliun per kuartal II/2021. Kemudian, BTN Syariah juga sukses mencatatkan lonjakan DPK sebesar 29,27% yoy menjadi Rp26,89 triliun per kuartal II/2021. Dengan seluruh capaian tersebut, UUS BTN meraih laba bersih senilai Rp87,54 miliar per kuartal II/2021.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman

Bagikan Artikel: