Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lawan Covid-19: Masyarakat & Pemerintah Harus Saling Percaya!

Lawan Covid-19: Masyarakat & Pemerintah Harus Saling Percaya! Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Memasuki tahun kedua sejak kemunculannya pada Maret 2020, kasus Covid-19 di Indonesia telah menginfeksi hingga 3.372.374 orang per Jumat, 30 Juli 2021. Kendati penambahan kasus harian masih berada di atas 40.000 kasus per hari, menang melawan pandemi Covid-19 bukan suatu kemustahilan bagi Indonesia.

Banyak hal sudah dilakukan oleh bangsa Indonesia untuk menyudahi pandemi Covid-19, mulai dari kebijakan PPKM hingga percepatan vaksinasi demi mencapai herd immunity. Kendati tak semua orang bisa terpuaskan dengan pembatasan-pembatasan yang ada, masyarakat dan pemerintah diharapkan dapat saling membangun kepercayaan satu sama lain. Baca Juga: Tekan Peluang Infeksi Covid-19 Varian Baru, Yuk Dapatkan Vaksin!

Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman, Prof. Amin Soebandrio, mengungkapkan bahwa masyarakat membangun kepercayaan bahwa setiap kebijakan yang diambil pemerintah dalam menangani Covid-19 adalah yang terbaik untuk Indonesia, meski hasilnya tak selalu sempurna. Sebaliknya, pemerintah pun seharusnya percaya kepada masyarakat yang telah melakukan berbagai upaya mendukung pemerintah dengan sekuat tenaga. Baca Juga: Pasien Covid-19 Bergelaja Sedang-Berat, Yuk Lakukan Isolasi Terpusat

"Saling memastikan saja bahwa ini adalah hal yang terbaik yang harus dilakukan. Jadi harus ada saling trust, saling percaya antara pemerintah dan masyarakat. Ini akan membuat semuanya lebih kuat," tegas Prof. Amin kepada Warta Ekonomi belum lama ini.

Ia menambahkan, rasa saling percaya yang terbangun antara pemerintah dan masyarakat akan dapat meminimalkan pemberitaan-pemberitaan yang menyesatkan atau menjerumuskan. Dengan begitu, akan lebih mudah bagi bangsa Indonesia untuk mengambil langkah tepat dalam penanganan pandemi Covid-19.

"Semua bisa mengambil keputusan dengan tepat karena informasinya tepat. Yang saat ini terjadi kan karena informasinya simpang siur, orang susah memutuskan yang benar yang mana. Itu menambah kebingungan," sambungnya lagi.

Tak bisa dimungkiri, selama pandemi Covid-19 berita yang simpang siur serta hoaks begitu menjamur di tengah masyarakat sehingga menjadi batu sandungan dalam menangani Covid-19, termasuk mengenai vaksin Covid-19. Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19, dr. Reisa Broto Asmoro, mengakui bahwa ribuan hoaks mengenai vaksin Covid-19 menjadi tantangan utama yang ada di masyarakat.

"Misinfromation, disinformation, fitnah, kabar bohong, mitos. Di Indonesia ini saja, dari awal pandemi sudah ada sekitar lebih dari 5.000 hoaks. Jadi, memang penyebaran informasi yang enggak akurat dan kesannya memang tak terbendung," ungkap dr. Reisa, Selasa, 27 Juli 2021.

Masyarakat perlu memahami bahwa vaksin Covid-19 adalah salah satu upaya untuk bisa keluar dari pandemi virus corona. Akses terhadap vaksin pun semakin dipermudah saat ini melalui sentra-sentra vaksinasi yang jangkauannya dekat kepada masyarakat. Target vaksinasi Covid-19 juga telah ditambah dengan harapan mencapai dua juta dosis per hari pada Agustus 2021 mendatang.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, dr. Siti Nadia Tarmizi, menyampaikan bahwa pemerintah tengah fokus mencapai penyuntikan 1,5 juta dosis vaksin per hari, di mana saat ini rata-rata suntikan vaksin yang diberikan ada di kisaran 900 ribu hingga 1,1 juta dosis per hari.

"Targetnya kita akan berikan vaksinasi kepada 208,2 juta orang, dari semula 181,5 juta karena ada penambahan penerima vaksin golongan usia 12 sampai 17 tahun," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: