- Home
- /
- EkBis
- /
- Agribisnis
Perkuat Rantai Pasok Pangan Sektor Pertanian, TaniFund Luncurkan Pendanaan Usaha Mikro
TaniFund, platform peer-to-peer (P2P) lending yang bergerak dalam pembiayaan sektor agrikultur dan pangan, resmi meluncurkan pendanaan usaha mikro melalui kemitraan dengan BRI Agro, anak usaha Bank Rakyat Indonesia (BRI). Inisiatif tersebut diluncurkan pada hari Sabtu, 7 Agustus 2021 secara daring, dan dilanjutkan dengan talk show mengenai kiat-kiat membangun usaha mikro.
Peresmian tersebut dilakukan oleh Pamitra Wineka selaku CEO TaniHub Group sekaligus Komisaris TaniFund, serta Bhimo Wikan Hantoro selaku Direktur Digital Bisnis BRI Agro. Pada kesempatan itu, kedua belah pihak melakukan seremoni simbolis yang menggambarkan proses penyaluran pendanaan kepada pemilik usaha mikro.
Baca Juga: Perkuat Riset dan Pengembangan Tekonologi Pertanian, Begini Cara Pupuk Indonesia
Dalam sambutannya, Pamitra Wineka mengatakan, cita-cita TaniHub Group sejak awal yaitu membangun ekosistem yang dapat membantu para petani dari mulai proses menanam hingga mampu menjual hasil panen mereka. Pada saat yang sama, perusahaan melihat adanya potensi besar di sisi hilir, terutama segmen usaha mikro di bidang makanan dan minuman.
“Kami merasa sudah waktunya untuk tidak hanya mendukung petani di sisi hulu (upstream), tetapi juga para mitra kami di hilir (downstream) dan mereka yang menikmati hasil panen petani. Kami menyadari, ini adalah produk yang ditunggu-tunggu oleh pemerintah dan para pelaku UMKM,” ujar Pamitra.
Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, terdapat sekitar 64 juta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia, yang merupakan salah satu yang terbesar di dunia. Sektor UMKM menyerap 97 persen dari tenaga kerja Indonesia, serta menyumbang 61 persen ke perekonomian negeri ini.
Selama pandemi Covid-19, hampir 64 persen UMKM di Indonesia telah merasakan dampak negatif dari melemahnya perekonomian. Namun, terdapat segmen UMKM yang tetap mengalami pertumbuhan positif, yaitu usaha yang bergerak di bidang pertanian serta makanan dan minuman. Pamitra mengatakan, TaniFund mendukung mereka dengan pendanaan yang berbasis data, karena pendanaan yang bersifat tradisional masih mengalami banyak kendala untuk diakses karena berbasis collateral (agunan), yang seringkali tidak dimiliki pengusaha mikro.
“Dalam pendanaan berbasis data ini, kami dengan jeli melihat apakah para UMKM ini mampu menyerap produk-produk pertanian. Aspek ini menjadi salah satu penilaian dalam credit scoring kami untuk menentukan calon mitra. Mayoritas credit scoring yang kami lakukan berbasis digital,” kata Pamitra.
Direktur Digital Bisnis BRI Agro Bhimo Wikan Hantoro mengatakan, pihaknya bersinergi dengan TaniFund sebagai salah satu upaya memperluas akses permodalan terhadap produksi dan menyelesaikan masalah supply chain di berbagai sektor bisnis. TaniFund, ujarnya, merupakan mitra yang sangat tepat karena memiliki inovasi dan pengalaman sebagai pionir agritech di Indonesia sejak 2016 melalui TaniHub Group.
“Akses permodalan dan ekosistem yang kami bangun bersama TaniFund akan membantu pelaku UMKM untuk mendapatkan jaminan pasar dan akses pembiayaan,” kata Bhimo.
Produk pendanaan usaha mikro yang diluncurkan TaniFund khusus ditujukan untuk pengusaha makanan dan minuman karena mereka merupakan salah satu stakeholder utama sektor pertanian Indonesia. Pengusaha mikro dapat mengajukan pendanaan melalui smartphone dan website TaniFund, sehingga tidak perlu melalui proses yang panjang dan berbelit-belit.
TaniFund menyediakan plafon pendanaan usaha mikro mulai dari Rp 3 juta hingga Rp 10 juta, dengan cicilan tenor 1 bulan hingga 6 bulan.
TaniFund akan melakukan penilaian kelayakan kredit dengan didukung oleh berbagai agen credit scoring. Saat pengembalian pinjaman, para peminjam (borrower) diberikan berbagai opsi yang dapat disesuaikan dengan kemampuan mereka. Tidak hanya itu, TaniFund menjamin keamanan informasi peminjam melalui SSL encrypted technology.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Alfi Dinilhaq