'Kalian Punya Arloji, Kami Punya Waktu', Taliban yang Baik dan yang Buruk
Kredit Foto: Reuters
Kelompok Taliban yang bersenjata akhirnya bisa mengambilaih Istana Kepresidenan Afganistan di Kabul, Minggu (15/8/2021) akhir pekan lalu.
Sebelum mencapai ibu kota, milisi Taliban lebih dulu merangkak menguasai daerah-daerah pinggir hanya dalam tempo sepekan.
Baca Juga: Terkuak Sumber Duit Taliban, Ferdinand Cuma Bilang: Jangan Heran, yang Haram Pun Jadi Halal
Jatuhnya Afghanistan ke tangan Taliban bukan hal yang mengejutkan. Mereka memiliki pepatah yang ditujukan kepada pasukan asing dan pasukan pemerintah:
"Kalian memiliki arloji. Kami memiliki waktu. Kami lahir di sini. Kami pun akan mati di sini. Kami tidak akan kemana-mana."
Koalisi negara-negara Barat termasuk Australia, menurut analis ABC News Stan Grant, sebenarnya memerangi musuh (Taliban) yang "tak akan mati". Musuh yang tidak punya tempat lain untuk dituju.
Pepatah ini terbukti. Pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat yang menduduki negara itu sejak 2001, saat ini beramai-ramai keluar dari Afghanistan.
Begitu pula dengan Presiden Ashraf Ghani beserta jajaran pemerintahannya, termasuk para politisi telah meninggalkan Kabul sebelum pasukan Taliban tiba.
Pejuang Taliban menguasai sebagian besar ibukota dalam semalam, hanya menghadapi sedikit perlawanan dari Tentara Nasional Afghanistan.
Militan bersenjata ini mengambilalih istana beberapa jam setelah Presiden Ashraf Ghani melarikan diri dengan dalih "tidak ingin melihat pertumpahan darah di Kabul".
Amerika Serikat dan Inggris mengirim pasukan udara untuk mengamankan bandara ketika negara-negara asing berupaya menyelamatkan warganya dari sana.
Di Australia, Perdana Menteri Scott Morrison mengadakan rapat mendadak Komite Keamanan Nasional, namun tak menjelaskan apakah kecepatan serangan Taliban telah menggagalkan upaya pemindahan warga Australia ke tempat yang aman.
Juru bicara kantor politik Taliban, Mohammad Naeem mengatakan kepada Al Jazeera bahwa perang telah berakhir di Afghanistan dan jenis pemerintahan serta bentuk rezim akan segera menjadi jelas.
Ia memastikan tidak satu pun kantor diplomatik yang menjadi sasaran, dan memastikan pihaknya menjamin keamanan setiap warga serta misi diplomatik asing.
"Kami siap berdialog dengan semua tokoh Afghanistan dan akan menjamin mereka," ujarnya seraya mengatakan bahwa Taliban juga menginginkan perdamaian.
"Kami tidak akan mengizinkan siapa pun menggunakan tanah air kami untuk menyerang siapa pun. Kami tidak ingin merugikan orang lain," tambahnya.
"Kami tidak ingin pasukan asing akan mengulangi kembali kegagalan mereka di Afghanistan," ujar Naeem.
Lebih dari 60 negara telah mengeluarkan pernyataan bersama, mendesak semua pihak di Afghanistan untuk menghormati dan memfasilitasi kepergian warga asing dan warga setempat yang ingin ke negara lain.
Pernyataan bersama ini meminta jalan raya, bandara dan perbatasan negara harus tetap dibuka dan ketenangan tetap dijaga.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: