Akibat Pandemi, Pahamify Sebut Ada Learning Loss di Pendidikan Indonesia
PT Pahami Cipta Edukasi (Pahamify) mengungkapkan pandemi Covid-19 yang telah berlangsung lebih dari 1 tahun ini turut mempengaruhi dunia pendidikan di Indonesia. Salah satunya adalah adanya potensi learning loss akibat dari kurang maksimalnya proses belajar mengajar.
Chief Operating Officer Pahamify (COO) Mohammad Ikhsan Ikhsan mengungkapkan, akibat Pandemi baik siswa, orang tua, maupun guru harus beradaptasi dengan keadaan yang baru. Keadaan ini juga memicu adanya learning loss, yaitu terjadinya penurunan kemampuan siswa secara masif dan massal akibat tidak maksimalnya proses pembelajaran selama pandemi.
"Penanggulangan fenomena ini bukan hanya tugas dari sekolah dan pemerintah saja, tetapi juga stakeholder pendidikan lainnya termasuk Pahamify. Oleh karena itu, kami bertekad untuk terus mendampingi siswa, orang tua, dan guru dalam menjalankan fungsi pendidikan di Indonesia," ujar dia dalam Talk Show bertajuk ‘Learning Loss, Interaksi Sosial dan Dampaknya Terhadap Performa Siswa di Sekolah’ yang digelar secara virtual, di Jakarta, kemarin.
Menilik kilas balik pelaksanaan PJJ di Indonesia, Ketua Umum LPAI sekaligus Psikolog dan Pemerhati Anak Dr. Seto Mulyadi, S.Psi., M.Si mengatakan bahwa suasana yang diterapkan di rumah sangat berpengaruh terhadap proses belajar dan pemahaman anak. Baca Juga: Bamsoet: Implementasi Nilai Pancasila & Kebhinekaan Harus Diterapkan di Lingkungan Pendidikan Tinggi
Harus diakui bahwa masa ini bukan masa yang mudah bagi anak, orang tua, maupun sekolah. Namun hal yang dapat dilakukan adalah menghadirkan suasana keluarga yang ramah anak dan materi pelajaran yang dikemas dengan cara kreatif dan menarik.
“Anak-anak unggul adalah mereka yang mampu beradaptasi terhadap situasi ini. Oleh karena itu, penting untuk mengatur gaya belajar dan situasi belajar bagi anak. Bukan dengan tekanan, tapi dengan memadukan antara kemampuan kognitif dan kemampuan afektif yang merangsang kreativitas, sehingga pembelajaran menjadi lebih hidup,” urai Kak Seto.
Sebelumnya Menteri Pendidikan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI Nadiem Makarim telah mengeluarkan Surat Edaran Mendikbud No. 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat COVID-19 yang tujuannya meringankan pelaksanaan pendidikan. Baca Juga: Kabar Gembira! Belajar di Pahamify Pakai ShopeePay Dapat Cashback 100%
Meski begitu, berdasarkan laporan dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, masih ada 13% anak-anak Indonesia yang mengalami depresi karena situasi yang penuh dengan keterbatasan saat ini.
Mencermati hal ini, Pahamify kembali membantu menjawab kesulitan anak melalui inovasi terbaru bernama MIPI.ai. Inovasi ini dapat pula disebut sebagai “Google Search” bagi Pelajar. Terdapat 2 fitur dalam Mipi.ai, antara lain Tanya MIPI yaitu Teknologi Machine Learning yang bisa bantu siswa mencari tahu cara penyelesaian soal pelajaran secara mudah dan cepat. Fitur kedua adalah Forum Diskusi, yaitu tempat diskusi seputar pelajaran, aktivitas sekolah, maupun persiapan ke jenjang sekolah yang lebih tinggi. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai inovasi ini dapat mengunjungi https://mipi.ai.
“Menginjak usia Pahamify yang ke-dua, kami terus memperkuat tekad untuk memberikan yang terbaik bagi siswa, orang tua, dan guru. Melalui berbagai fitur yang ada, kami berharap dapat terus berperan bagi pendidikan di Indonesia sehingga mampu mewujudkan #SemuaBisaSemuaPaham. Talk show ini juga kami harapkan dapat dapat memperluas wawasan dan memantapkan Bapak, Ibu, dan adik-adik dalam pelaksanaan PJJ,” tutup Ikhsan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman
Tag Terkait: