Cerita Elon Musk Saat Tesla Hampir Bangkrut: Saya Tidak Yakin Tesla Akan Berhasil
Masa kelam Tesla dibagikan oleh sang pendiri Elon Musk. Hari ini, Tesla adalah perusahaan produsen mobil dengan valuasi yang luar biasa besar. Namun, pada tahun 2008, Tesla berada di ambang kebangkrutan. Berkat keteguhan Elon Musk, Tesla berhasil keluar dari masa-masa itu.
"Putaran pembiayaan Tesla ditutup pada jam 6 sore 24 Desember 2008, jam terakhir dari hari terakhir, atau penggajian akan tertunda dua hari kemudian," jawab Musk. “Saya memberi Tesla sisa uang saya dari PayPal. Bahkan tidak memiliki rumah atau apapun yang bisa dijual.” kenang Musk sebagaimana dikutip dari InsideEVs di Jakarta, Jumat (27/8/21).
Baca Juga: Pionir Baterai Mobil Listrik Peringatkan Tesla Elon Musk untuk Waspada Terhadap Apple, Karena...
Musk mengatakan, ia sempat skeptis terhadap Tesla. Ia bahkan merasa kemungkinan Tesla untuk sukses sangat rendah.
“Saya pikir kemungkinan suksesnya sangat rendah sehingga saya memberikan semua uangnya,” kata Musk di sebuah acara di Paris pada tahun 2015.
“Semua uang itu hanya datang dari saya secara pribadi. Saya tidak ingin meminta uang kepada orang, investor lain, jika saya pikir kami akan mati karena saya berpikir demikian. Saya menginvestasikan sepenuhnya uang yang saya dapatkan dari PayPal, semua itu diinvestasikan ke Tesla, SolarCity, dan SpaceX.”
Dan ternyata Tesla terus berjuang di tahun-tahun setelah krisis keuangan 2008.
“Bahkan baru-baru pada awal 2013, kami beroperasi hanya dengan uang mungkin satu hingga dua minggu,” kata Musk di acara Paris.
“Butuh waktu untuk mengoptimalkan teknologi baru… Poin kritisnya adalah Anda tidak bisa mendapatkan mobil murah kecuali Anda memulai dengan mobil mahal,” kata Musk pada tahun 2008, ketika perusahaannya dan dirinya tenggelam dalam utang.
Pada akhirnya semua itu terbayar. Meski butuh waktu, kini Tesla telah meningkat pesat sejak saat itu, kapitalisasi pasarnya tumbuh lebih dari 700 persen hanya dalam 18 bulan. Untuk diketahui, valuasi Tesla saat ini mencapai USD592,7 miliar atau sekitar Rp8.500 triliun.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: