Amerika, Dengar! Serangan Udara Drone Kalian Renggut Nyawa Sipil dan Anak-anak
Dina Mohammadi mengatakan kepada AP bahwa keluarga besarnya tinggal di gedung itu dan beberapa dari mereka terbunuh, termasuk anak-anak. Dia tidak segera dapat memberikan nama atau usia almarhum.
Ahmaduddin, seorang tetangga yang menggunakan satu nama, mengatakan dia telah mengumpulkan mayat anak-anak setelah serangan itu, yang memicu lebih banyak ledakan di dalam rumah.
Penyiar CNN, sementara itu, melaporkan sembilan korban sipil, termasuk enam anak-anak. Dikatakan semua sembilan korban adalah anggota satu keluarga.
CENTCOM mengatakan "akan sangat sedih dengan potensi hilangnya nyawa tak berdosa".
Tidak ada komentar langsung dari ISKP.
Kelompok tersebut, yang mengklaim bom bunuh diri di bandara Kabul pada Kamis, sebelumnya telah melakukan pemboman yang terutama ditujukan pada minoritas Syiah Afghanistan, termasuk serangan tahun 2020 di sebuah rumah sakit bersalin di Kabul yang menewaskan wanita dan bayi baru lahir.
Taliban telah berperang melawan afiliasi ISIL di masa lalu dan berjanji –selama negosiasi dengan AS tahun lalu– untuk tidak membiarkan Afghanistan menjadi basis “serangan teror”.
AS, yang menginvasi Afghanistan setelah serangan September 2001, akan menarik semua pasukannya keluar dari negara itu pada 31 Agustus.
Bersama dengan sekutunya, AS telah menerbangkan lebih dari 114.000 warga Afghanistan dan orang asing sejak 15 Agustus, ketika Taliban mengambil alih Kabul.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: