Mengapa Banyak Pihak Perhatian saat Taliban Kuasai Teknologi Tinggi Biometrik Amerika?
Selain data biometrik, sistem ini mencakup data biografis dan kontekstual seperti catatan daftar pantauan kriminal dan teroris, yang memungkinkan pengguna untuk menentukan apakah seseorang ditandai dalam sistem sebagai tersangka.
Analis intelijen juga dapat menggunakan sistem untuk memantau pergerakan dan aktivitas orang dengan melacak data biometrik yang direkam oleh pasukan di lapangan.
Pada 2011, satu dekade setelah 9/11, Departemen Pertahanan mempertahankan sekitar 4,8 juta catatan biometrik orang di Afghanistan dan Irak, dengan sekitar 630.000 catatan dikumpulkan menggunakan perangkat HIIDE.
Juga pada saat itu, Angkatan Darat A.S. dan mitra militernya di pemerintah Afghanistan menggunakan intelijen berkemampuan biometrik atau intelijen siber biometrik di medan perang untuk mengidentifikasi dan melacak pemberontak.
Pada 2013, Angkatan Darat dan Korps Marinir AS menggunakan Perangkat Pendaftaran dan Penyaringan Biometrik, yang mendaftarkan pemindaian iris mata, sidik jari, dan foto wajah digital "orang-orang yang berkepentingan" di Afghanistan. Perangkat itu digantikan oleh Identity Dominance System-Marine Corps pada tahun 2017, yang menggunakan laptop dengan sensor pengumpulan data biometrik, yang dikenal sebagai Secure Electronic Enrollment Kit.
Selama bertahun-tahun, untuk mendukung tujuan militer ini, Departemen Pertahanan bertujuan untuk membuat database biometrik pada 80% populasi Afghanistan, sekitar 32 juta orang pada tingkat populasi saat ini. Tidak jelas seberapa dekat militer mencapai tujuan ini.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: