Petuah Hebat Bob Sadino: Seni Hidup Adalah Bagaimana Seseorang Bisa Menghargai Cukup
"Seni hidup ini adalah bagaimana seseorang bisa menghargai cukup. Enough is enough," ujar Bob Sadino. Bob sendiri hanya membuka dua cabang Kem Chicks yaitu di Kemang dan Pacific Place.
Karena itu, investasi Bob Sadino pada bibit ayam boiler sangat berpengaruh pada perkembangan peternakan di Indonesia. Puncak perkembangan ternak ayam ini pun terjadi pada tahun 1996 dengan produksi 926 ribu ton dan produksi telur ayam 630 ribu ton. Ini juga diimbangi dengan meningkatkan konsumsi protein masyarakat di Indonesia.
Bahkan, setelah wabah Flu Burung merebak di Indonesia, penjualan ayam dan telur Bob Sadino di Kem Chicks justru meningkat karena kualitas yang terpercaya dan pelayanan yang baik.
Setelah itu, Bob mulai mengekspor sayuran ke Jepang karena kepuasan pelanggan akan sayuran yang dijualnya. Berawal dari ekspor 50 kg, hingga akhirnya menjadi jutaan kilogram. Ketika Jepang dilanda gempa, permintaan ekspor pun semakin banyak.
"Sifat bisnis agrobisnis ini bukan seperti industri lain yang bisa dipercepat atau diperlambat, ini akan ikut hukum alam," tandas Bob.
Meski bisnis ritel di Indonesia telah tumbuh pesat, namun Kem Chicks tidak mati karena mengkhususkan diri dalam bidang makanan. Bob belajar sendiri bagaimana pengolahan ayam dan telur yang awalnya makanan orang asing. Lalu, bagian-bagian daging sapi yang tak hanya 'lulur luar dan lulur dalam' tetapi ada banyak bagian yang bisa dimanfaatkan di dalam keraton-keraton sapi.
Pada tahun 1998, meski krisis tak membuat Bob bangkrut, namun Bob dihadapkan pada orang-orang asing yang hengkang. Sehingga, ia pun memutar otak untuk menjadikan orang Indonesia sebagai pelanggannya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: