Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cerita Arief Wismoyono Tak Terhentikan Berlari Downhill UTMB di Prancis

Cerita Arief Wismoyono Tak Terhentikan Berlari Downhill UTMB di Prancis Kredit Foto: Dok. Salonpas Gel
Warta Ekonomi, Jakarta -

Arief Wismoyono dikukuhkan sebagai finisher dan pemecah rekor pelari Indonesia di UTMB 2021 setelah aksi cepatnya di jalur down hill, membuat posisinya sebelumnya berada di posisi 500-an merangsek dengan cepat ke posisi 300-an di 10 km sebelum garis finish.

UltraTrail du Mont Blanc (UTMB) merupakan festival lari terbesar di dunia yang berpusat di Chamonix Prancis. Festival tersebut diselenggarakan pada 23-29 Agustus 2021 dengan diikuti sebanyak 32.169 pelari dari berbagai dunia dengan peserta tertua berusia 70 tahun.

“Kontur di Mount Blanc itu tidak seterjal di Mangalayang. Tahun 2017 saya pernah ke sana tapi tidak sampai ke puncak piramid di daerah Italia. Itu banyak batu yang licin karena es. Orang sana takut di batu berlicin,” kata Arief, Sabtu (4/9/2021). Baca Juga: Allianz Personal Care: Pengguna Sepeda dan Motor Dapat Lindungi Diri Kapan pun, di Mana pun

Selama berlari, suhu udara yang mencapai minus 7 celcius, menjadi kendala yang dihadapinya selain pakaian berbahan water proof yang digunakan terasa lebih longgar. Udara terasa lebih dingin ketika memasuki area terbuka, namun udara dingin terasa berkurang ketika memasuki area yang dipenuhi pepohonan.

Terkait suksesi yang dilakukan di jalur down hill, Arief menyebut otot-otot di bagian kaki, paha, engkel dan perut haruslah kuat. Sebab, saat menuruni jalur, otot-otot bagian tersebut akan bekerja lebih ekstra. Selain kekuatan otot di area-area tersebut, di jalur down hill, Arief juga mensiasati dengan merenggangkan tubuh agar terjadi keseimbangan dengan kecepatan yang tinggi.

Saya kalau down hill mengikuti orang yang di depan saya, yang penting yakin dan jangan ragu kalau ragu nanti otot-otot jadi kaku,” katanya.

Agar otot tidak kaku, Arif menyarankan agar dalam jalur down hill¸ otot tubuh bagian bawah agar rileks saat memilih tempat pijakan. Bila otot tegang, saat berpijak akan berpotensi menyebabkan cidera otot.

Cara jatuhnya kan panjang dan jauh, kalau kita salah pijakan maka akan terakumulasi terus keselahannya meski belum terasa sakit. Terus diulang-ulang terus.  Bagaimana agar down hill aman harus dilatih dengan agility paling enak latihan sama orang yang terbiasa,” jelasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bethriq Kindy Arrazy
Editor: Fajar Sulaiman

Bagikan Artikel: