Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

NASA Berhasil Menerbangkan Helikopter Setelah 6 Bulan di Mars

NASA Berhasil Menerbangkan Helikopter Setelah 6 Bulan di Mars Kredit Foto: Republika
Warta Ekonomi -

Helikopter milik Badan Antariksa Amerika (NASA), Ingenuity, telah menyelesaikan 12 penerbangan di mars dan belum memperlihatkan tanda-tanda akan mati. Melihat itu, Nasa memperpanjang misi Inegnuity untuk waktu yang belum ditentukan. 

Helikopter luar angkasa itu telah menjadi pendamping misi Persevrance untuk menjalankan misi reguler mencari tanda-tanda kehidupan zaman dahulu di Mars.

Baca Juga: Mau Bawa Manusia ke Mars, Dear Elon Musk, Apakah Anda Alien?

"Semuanya bekerja dengan sangat baik. Kami meneliti lebih baik di permukaan daripada yang kami harapkan," kata kepala tim teknik mesin Ingenuity, Josh Ravich, dilansir dari Phys pada Senin (6/9).

Ratusan orang berkontribusi pada proyek Ingenuity, meskipun hanya sekitar selusin yang saat ini mempertahankan peran sehari-hari. Tapi itu semua sangat cukup untuk mendapatkan keberhasilan yang tak terduga dari Ingenuity.

"Ketika saya mendapat kesempatan untuk bekerja di proyek helikopter, saya pikir saya memiliki reaksi yang sama seperti orang lain: 'Apakah itu mungkin?'" sebut Ravich.

Awalnya keberhasilan ini sempat diragukan, mengingat udara di Mars yang jauh berbeda dengan di Bumi. Di planet merah ini, kepadatan udaranya setara dengan satu persen atmosfer bumi. Untuk menggambarkannya, bila menerbangkan helikopter di Mars, setara dengan menerbangkan helikopter di bumi dengan ketinggian 30 kilometer, dengan udara sangat tipis.

Perjalanan Ingenuity pun tidak mudah. Pada awalnya, helikopter ini perlu menahan kejutan ketika lepas landas dari bumi, lalu mendarat di planet mars setelah perjalanan tujuh bulan melalui ruang angkasa, dan mendarat pada 18 Februari. Tak berhenti disana, ketika sampai, Helikopter kecil dengan berat tak lebih dari 2 kilogram itu perlu menahan dinginnya malam di planet merah itu, dengan menyerap panas dari panel surya ketika mengisi daya di siang hari. Semua penerbangan itu dipandu menggunakan serangkaian sensor yang tertanam.

Baca Juga: Elon Musk: Populasi di Bumi Sudah Kolaps, Ayo Kita ke Mars!

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Adrial Akbar

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: