Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Taliban: Turki dan Qatar Bekerja Keras untuk Operasikan Lagi Bandara Kabul

Taliban: Turki dan Qatar Bekerja Keras untuk Operasikan Lagi Bandara Kabul Kredit Foto: Getty Images/AFP/Wakil Kohsar
Warta Ekonomi, Istanbul -

Tim teknis dari Turki dan Qatar sedang berupaya agar semua kemungkinan penerbangan dari Bandara Internasional Kabul Hamid Karzai Afghanistan dimulai kembali, kata Taliban, Senin (6/9/2021).

Taliban sedang bekerja untuk membuka kembali bandara Kabul, kata juru bicara utama kelompok itu, Zabihullah Mujahid, menambahkan bahwa "langkah-langkah serius" telah diambil untuk membuat bandara beroperasi kembali.

Baca Juga: Mullah Baradar Sang Jagal Dilaporkan Terluka dalam Pertempuran dengan Jaringan Haqqani di Kabul

Mujahid mengatakan tim sedang memperbaiki radar karena, ketika pasukan Amerika Serikat meninggalkan bandara bulan lalu, mereka merusak banyak bagian bandara.

Taliban pada Senin juga mengatakan bahwa para pejabat mereka mengadakan diskusi tentang situasi di Afghanistan dengan duta besar Turki untuk negara itu.

Suhail Shaheen, juru bicara Taliban, mengatakan di Twitter bahwa Qari Din Mohammad Hanif, kepala Departemen Kantor Politik Taliban untuk Turki dan Rusia, bertemu dengan Duta Besar Turki Cihad Erginay di Kabul, Minggu.

"Dia didampingi oleh Malavi Hamidullah, penjabat menteri penerbangan Taliban," kata Shaheen.

"Kedua delegasi membahas situasi Afghanistan saat ini, masalah yang berkaitan dengan bandara Kabul, hubungan bilateral dan kerja sama timbal balik," tambahnya.

Pemerintah Turki telah mengambil pendekatan pragmatis terhadap peristiwa baru-baru ini di Afghanistan. Menggarisbawahi bahwa realitas baru telah muncul di Afghanistan, Ankara mengatakan akan bergerak maju sesuai dengan itu sambil menjaga komunikasi dengan semua aktor terkait tetap terbuka.

Pertama, Presiden Recep Tayyip Erdo?an menyambut baik pernyataan moderat yang dibuat oleh pejabat Taliban dan mengumumkan bahwa Turki siap bekerja sama dengan semua pihak untuk memastikan perdamaian dan stabilitas.

Erdogan mengatakan bahwa kehadiran militer Turki di negara itu akan memperkuat tangan pemerintahan Afghanistan yang baru di arena internasional dan bahwa pasukan Turki akan melindungi bandara Kabul dan memastikan evakuasi berlanjut dengan aman dan damai.

Menteri Luar Negeri Mevlüt avu?o?lu juga menyatakan bahwa Turki akan menyesuaikan diri dengan masyarakat internasional mengenai posisinya atas pengakuan pemerintahan baru di Afghanistan.

Baru-baru ini, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan pada hari Jumat bahwa Washington “bekerja sama” dengan sekutunya di Turki dan Qatar untuk segera membuka kembali bandara Kabul.

Kemungkinan Turki dan Qatar mengoperasikan bandara Kabul masih dalam diskusi, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg juga mengatakan Jumat menambahkan bahwa aliansi akan berusaha untuk mengevakuasi warga Afghanistan yang lebih rentan dan mempertahankan kontak dengan Taliban, tetapi penguasa baru Afghanistan harus melakukannya. menunjukkan diri mereka layak mendapat bantuan dan pengakuan.

Anggota NATO Turki, yang mengelola bandara Kabul selama enam tahun, telah menawarkan untuk membantu tetap beroperasi sekarang setelah AS dan pasukan NATO lainnya telah pergi dan Qatar telah menawarkan bantuan.

Dilaporkan juga pada Senin bahwa Taliban yang merebut kekuasaan di Afghanistan telah mengundang beberapa negara, termasuk Turki, untuk mengambil bagian dalam sebuah acara yang didedikasikan untuk pengumuman komposisi pemerintah Afghanistan yang baru, perwakilan kelompok yang namanya tidak diungkapkan mengatakan kepada Saluran TV Al Jazeera.

"Kami telah mengirimkan undangan ke Turki, China, Rusia, Iran, Pakistan, dan Qatar untuk ambil bagian dalam (upacara) pengumuman (komposisi pemerintahan baru Afghanistan)," katanya.

Pembicara saluran TV juga mencatat bahwa prosedur yang diperlukan untuk pengumuman komposisi Kabinet baru telah selesai sekarang. Dia menambahkan bahwa Taliban akan menciptakan "rezim yang akan diterima oleh komunitas global dan rakyat Afghanistan."

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: