Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menengok Penanganan Corona di Malaysia, yang Sempat Iri dengan Situasi Covid-19 Indonesia

Menengok Penanganan Corona di Malaysia, yang Sempat Iri dengan Situasi Covid-19 Indonesia Anggota parlemen Malaysia menghadiri sidang majelis rendah parlemen, di Kuala Lumpur, Malaysia 13 Juli 2020. | Kredit Foto: Reuters/Lim Huey Teng
Warta Ekonomi, Kuala Lumpur -

Berita Menteri Kesehatan Malaysia Khairy Jamaluddin dimintai penjelasan oleh politisi Partai Aksi Demokrat (DAP) Lim Kit Siang, soal kasus harian yang awet di angka 20 ribuan dalam sehari, sempat membikin heboh jagat maya.

Terlebih, Lim membandingkan dengan situasi Covid Indonesia, yang kasus hariannya turun dalam waktu 16 hari berturut-turut.

Baca Juga: Malaysia akan Memperlakukan Covid-19 sebagai Endemik pada Akhir Oktober

"Di saat Indonesia mencatat 8.955 kasus baru pada Kamis (2/9), Malaysia justru membukukan angka 20.988," kata Lim seperti dikutip Malay Mail, Jumat (3/9).

Jumlah kasus di Indonesia yang turun drastis, tak hanya bikin takjub pemerintah Malaysia, tetapi juga sebagian warga Tanah Air.

Soal ini, Associate Professor Universiti Putra Malaysia, Prof. Bimo Ario Tejo meminta masyarakat Indonesia tak usah heran. 

"Ndak usah heran. Yang penting disyukuri saja, RS kita sudah tidak dijejali pasien Covid seperti bulan lalu. Berarti ada perbaikan signifikan toh?" kata Bimo via laman Instagramnya.

Bimo menambahkan, saat ini kasus harian di Malaysia masih sekitar 20 ribuan.

"Tapi, itu karena tes-nya yang juga makin gencar dan terus ditambah. Serbuan vaksinasi juga ditingkatkan, dan terlihat hasilnya di beberapa provinsi. Tingkat keterisian ICU menurun," jelasnya.

Jumlah tes harian di Malaysia saat ini, terus mengalami kenaikan. Mencapai 5 tes per 1.000 penduduk. Sedangkan jumlah tes harian di Indonesia, hanya 0,4 tes per 1.000 penduduk.

"Jumlah sampel yang positif di Malaysia, juga terus naik. Sedangkan positivity rate di Indonesia terus turun. Saat ini, sudah di bawah 10 persen," papar Bimo.

Untuk cakupan vaksinasi, sebanyak 67 persen warga Malaysia kini sudah divaksin lengkap. Kuala Lumpur, Labuan, Sarawak, dan Negeri Sembilan termasuk dalam wilayah yang memiliki cakupan vaksinasi tinggi.

Data Kementerian Kesehatan Malaysia menyebut, 66 persen pasien Covid bergejala ringan dan OTG belum divaksin lengkap. Sedangkan 74 persen pasien Covid bergejala sedang dan berat, belum divaksin lengkap.

"Keterisian ICU tercatat rendah di 4 wilayah yang cakupan vaksinasinya tinggi. Seperti Kuala Lumpur, Labuan, Sarawak, dan Negeri Sembilan. Wilayah yang cakupan vaksinasinya rendah, memiliki tingkat keterisian ICU tinggi," terang Bimo yang juga pakar bioteknologi dan kimia farmasi.

Fakta lainnya, sepertiga pasien Covid meninggal di rumah (brought-in-dead) dan seperempat pasien Covid yang meninggal tidak memiliki penyakit komorbid.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: