Ekosistem bisnis teknologi informasi (information tehnology/IT) dalam negeri kini tengah disibukkan dengan tren pembangunan data center yang tengah booming dalam beberapa waktu terakhir. Sebut saja para taipan domestik seperti Salim Group, Lippo Group dan juga Telkom sebagai pemain lama di industri IT nasional, terlihat gencar melebarkan sayap bisnisnya di ceruk pasar baru ini. Tak mau ketinggalan, para pengembang Tanah Air rupanya ingin turut meraup cuan lewat penyediaan lahan untuk pembangunan kawasan yang juga membutuhkan luasan yang tidak sedikit tersebut. “Bisnis data center memang cukup prospektif belakangan ini, dengan geliat teknologi digital yang memang makin kencang. Juga, terdorong oleh kebijakan pemerintah yang mengharuskan (data center) yang berkaitan dengan data-data milik Indonesia, harus dibangun di Indonesia. Jadi (bisnis data center) ini juga menarik untuk kami," Direktur dan Sekretaris Perusahaan PT Puradelta Lestari Tbk, Tondy Suwanto, dalam Public Expose Live 2021 yang diselenggarakan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (9/9).
Sebagai informasi, PT Puradelta Lestari Tbk merupakan salah satu pengembang properti di bawah naungan Sinarmas Group yang memiliki sejumlah lahan existing di beberapa wilayah di Indonesia, termasuk kawasan khusus Kota Deltamas, Cikarang, yang menjadi backbone bisnisnya. Terkait rencana untuk masuk ke bisnis pengembangan data center tersebut, Tondy menyatakan bahwa sedikitnya 12 perusahaan data center sudah bersiap hadir di kawasan miliknya, di Kota Deltamas, Cikarang. Nantinya kawasan khusus ini diklaim Tondy bakal memiliki jaringan fiber optik dan terhubung dengan internet service provider. “Kami juga sudah membentuk kesepakatan dengan PLN untuk menyediakan listrik sampai 993 mega volt, khusus untuk kawasan Deltamas. Pasokan listrik ini sangat penting karena data center membutuhkan pasokan listrik yang sangat besar,” tutur Tondy.
Sementara untuk pembangunan infrastrukturnya, menurut Tondy, pihaknya telah menyediakan dana sebesar hingga Rp200 miliar yang diambilkan dari alokasi belanja modal (capital expenditure/capex) perusahaan di tahun ini. Proyek pembangunan infrastruktur tersebut bahkan sebagian diantaranya telah mulai dilakukan, berupa pembangunan konstruksi sesuai dengan pesanan klien yang bakal masuk. “Dari anggaran capex Rp800 miliar sampai Rp850 miliar tahun ini, sekitar Rp150 miliar hingga Rp200 miliar diantaranya memang untuk infrastruktur (kawasan data center) ini. Sekitar lebih 12 perusahaan baik domestik dan global sudah siap hadir. Beberapa malah sudah melakukan konstruksi di Deltamas, sementara beberapa lainnya masih negosiasi,” tegas Tondy.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Taufan Sukma
Editor: Taufan Sukma
Tag Terkait: