Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Segmen Industri Sumringah! Laba Bersih Pengembang Kota Deltamas (DMAS) Melonjak 84,7%

Segmen Industri Sumringah! Laba Bersih Pengembang Kota Deltamas (DMAS) Melonjak 84,7% Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Puradelta Lestari Tbk dan anak Perusahaan (DMAS), pengembang kawasan industri terpadu modern Kota Deltamas, mencatatkan kinerja gemilang pada sembilan bulan pertama tahun 2024. 

Pada periode ini, Perseroan mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,12 triliun atau melonjak sebesar 84,7% dari laba bersih sembilan bulan pertama tahun 2023 yang hanya Rp608 miliar.

Sejalan dengan itu, pendapatan usaha Perseroan juga tampak sumringah mencapai sebesar Rp1,7 triliun atau sekitar 93,6% dari target tahun 2024 dan mengalami peningkatan sebesar 71,8% dibandingkan dengan pendapatan usaha di periode yang sama tahun lalu. 

Baca Juga: AEON Mall Indonesia Gelar 'SUPOGOMI' di AEON Mall Deltamas

Segmen industri menjadi penyumbang utama pendapatan usaha Perseroan mencapai Rp1,5 triliun atau sekitar 91,1% dari total pendapatan usaha Perseroan. Perseroan mencatat bahwa sebagian besar pendapatan Perseroan di sembilan bulan pertama 2024 berasal dari penjualan lahan industri, khususnya kepada sektor data center yang berkontribusi sebesar 64,5%. 

Dengan dimilikinya fasilitas dan infrastruktur yang komprehensif di kawasan Greenland International Industrial Center (GIIC) menjadi daya tarik investor asing dari berbagai sektor. "Hingga saat ini, sektor data center masih menjadi primadona di segmen industri,” ungkap Tondy Suwanto, Direktur dan Sekretaris Perusahaan Perseroan.  

Di samping pendapatan dari segmen industri, segmen hunian berkontribusi sebesar Rp92,3 miliar dan dari segmen komersial berkontribusi sebesar Rp34,4 miliar. Sedangkan segmen sewa dan segmen hotel, masing-masing berkontribusi sebesar Rp12,3 miliar dan Rp12,1 miliar. 

Dari sisi fundamental, jumlah aset Perseroan per 30 September 2024 tercatat Rp7,74 triliun, meningkat sebesar Rp1,02 triliun atau 15,2% dibandingkan dengan aset Perseroan per 31 Desember 2023 sebesar Rp6,72 triliun.

Peningkatan aset Perseroan ini disebabkan oleh kenaikan pada kas dan setara kas per 30 September 2024 sebesar Rp1,95 triliun, meningkat sebesar Rp919,6 miliar atau 89,6% dibandingkan posisi kas dan setara kas pada 31 Desember 2023 sebesar Rp1,03 triliun. 

Adapun jumlah liabilitas Perseroan per 30 September 2024 tercatat Rp738,5 miliar, sedikit lebih rendah Rp99,6 miliar atau 11,9% dibandingkan jumlah liabilitas Perseroan per 31 Desember 2023 yaitu sebesar Rp838 miliar. Penurunan liabilitas terutama disebabkan oleh menurunnya liabilitas kontrak sebesar Rp136,2 miliar atau sekitar 22,3%. 

Baca Juga: Meski Pendapatan Turun, Untung Emiten Haji Isam Malah Melesat 226%

Jumlah ekuitas (bersih) per 30 September 2024 meningkat sekitar 19,1% menjadi Rp7,0 triliun dibandingkan jumlah ekuitas (bersih) per 31 Desember 2023 sebesar Rp5,9 triliun. Perseroan memiliki posisi kas yang sehat karena tidak memiliki utang. 

“Kinerja yang baik pada periode sembilan bulan pertama ini mencerminkan komitmen kami yang antusias terhadap peluang dan inovasi untuk memberikan nilai tambah kepada pelanggan dan para pemangku kepentingan.” pungkas Tondy Suwanto.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri

Advertisement

Bagikan Artikel: