Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Apakah China akan Lebih Hati-hati atau Justru Agresif di Afghanistan? Pakar Bicara Kemungkinannya

Apakah China akan Lebih Hati-hati atau Justru Agresif di Afghanistan? Pakar Bicara Kemungkinannya Mullah Mohammad Hasan Akhund. | Kredit Foto: Reuters

Dia menambahkan bahwa Taliban dan pemerintah China memiliki sangat sedikit kesamaan selain “menantang kehadiran AS di kawasan (dan) menantang sekutu NATO.”

China tertarik pada sumber daya mineral Afghanistan senilai triliunan dolar yang berpotensi membantu Beijing meningkatkan pengaruh globalnya, menurut Hamdam, yang sebelumnya juga menjabat sebagai penasihat senior NATO di Afghanistan.

Dia menjelaskan bahwa China dapat memposisikan dirinya sebagai sumber alternatif bagi Taliban karena Afghanistan sangat membutuhkan bantuan ekonomi.

Menteri luar negeri China Wang Yi dilaporkan mengatakan pekan lalu Beijing akan menyediakan gandum senilai $31 juta, persediaan musim dingin, vaksin dan obat-obatan ke Afghanistan.

Setelah Taliban mengambil alih kekuasaan, sebagian besar aset negara di luar negeri dibekukan dan bantuan asing yang vital terhenti. Sementara kebutuhan mendesak akan investasi infrastruktur secara teoritis menjadikan Afghanistan sebagai tempat utama bagi Inisiatif Sabuk dan Jalan China yang luas, para ahli tidak yakin bahwa Beijing akan segera memasuki negara yang dilanda perang itu.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: