Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bakal Segera Kehilangan Panggung Politik, Anies Baswedan Berat Maju Pilpres 2024

Bakal Segera Kehilangan Panggung Politik, Anies Baswedan Berat Maju Pilpres 2024 Anies Baswedan | Kredit Foto: Instagram/Anies Baswedan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengamat Politik Dedi Kurnia Syah blak-blakan merespons sejumlah pihak yang mendukung Pilkada Serentak digelar pada tahun 2024. Alasannya, hal itu dinilai baik dari segi penyeragaman sehingga beban pelaksanaan Pilkada di masa depan akan lebih teratur dan ringkas waktu.

Menurut Dedi Kurnia Syah, bila rencana tersebut diwujudkan, tentu akan berpengaruh kepada sebagian tokoh potensial yang dinominasikan bertarung pada Pilpres 2024.

Terlebih, akan berpengaruh bagi tokoh-tokoh non-partai politik (parpol). Sebab, saat ini terdapat sejumlah tokoh non-parpol yang dinominasikan untuk maju di bursa Pilpres 2024.

Baca Juga: Anies Didoakan Jadi Presiden Setelah Nyebur Got, Ferdinand Malah Ngejek, Katanya...

"Seperti Anies Baswedan misalnya, Anies akan kehilangan panggung saat berakhirnya masa tugas sebagai gubernur dan menjaga relasi dengan publik tentu jauh lebih sulit dan energi yang lebih besar," jelas Dedi Kurnia Syah dalam keterangannya seperti dikutip Populis.id, Senin (13/9/2021).

"Kecuali, ia segera merapat ke Parpol, maka kerja politinya bisa saja tetap berlangsung dengan mesin politik yang sudah mapan," sambungnya.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) itu menilai, Ridwan Kamil juga akan menemui kesulitan yang sama bila tak masuk ke dalam parpol, andai Pilkada Serentak digelar 2024.

Namun, Dedi Kurnia Syah membeber, kans Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo lebih baik daripada Ridwan Kamil bila dihubungkan dengan Pilpres 2024.

"Peluang Ganjar masih lebih baik karena ia kader Parpol, sehingga pertarungan Ganjar bukan lagi panggung gubernur, melainkan di internal PDIP. Sementara RK akan alami nasib serupa Anies," bebernya.

Menurut Dedi Kurnia Syah, bahwa bergabung dengan parpol, merupakan salah satu pilihan bijak seandainya tak memangku kekuasaan.

Baca Juga: Keras! Rizal Ramili Teriak-teriak Jokowi Layak Dibui Gegara Hoaks Esemka

"Menjaga elektabilitas dan popularitas politik bukan kerja individu, dengan itu RK memerlukan Parpol, agar mesin politik tetap bekerja meskipun tidak lagi menjabat Gubernur," jelasnya.

"Kecuali Ridwan Kamil memiliki sumber daya sendiri, dengan tetap menjaga ritme popularitasnya di tengah masyarakat," imbuhnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: