Indonesia Ajak Dunia Berkolaborasi untuk Pulih Bersama di Presidensi G20 2022
"G20 memiliki peranan yang sangat strategis di dalam membahas berbagai isu global yang dapat mengancam pertumbuhan dan perekonomian serta stabilitas ekonomi dan keuangan," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani.
G20 dikatakan Menkeu merupakan forum internasional yang sangat strategis. Selain karena keanggotaannya terdiri dari kombinasi negara maju dan berkembang, secara keseluruhan negara-negara G20 merupakan 66 persen populasi dunia yang menguasai 85 persen Produk Domestik Bruto (PDB) dunia.
Baca Juga: Perkuat Kolaborasi G20, Menkominfo Usulkan Kelompok Kerja Ekonomi Digital
Menkeu memaparkan, "Prakarsa global G20 secara nyata diwujudkan dalam menangani tantangan global antara lain penanganan krisis, arsitektur keuangan internasional, perdagangan internasional, pengembangan infrastruktur, perpajakan internasional dan penguatan Global Partnership."
Lebih lanjut, melalui tema Pulih Bersama, kata Menkeu, negara-negara akan membahas bagaimana strategi dan cara untuk dunia keluar dari pandemi.
Saat yang sama pula Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, menambahkan bahwa untuk mendorong pemulihan ekonomi dunia yang merata dan pertumbuhan ekonomi yang makin kuat dan berkelanjutan, Presidensi Indonesia akan mengangkat sejumlah agenda prioritas di Jalur Keuangan.
Pertama, adalah bagaimana melindungi negara-negara berkembang dari efek limpahan yang ditimbulkan oleh normalisasi kebijakan di negara-negara maju.
Kedua, bagaimana membantu berbagai sektor yang paling terdampak oleh pandemi melalui penguatan efisiensi dan produktivitas untuk mendukung pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
Ketiga, prinsip-prinsip yang perlu menjadi acuan dalam pengembangan uang digital yang diterbitkan oleh bank sentral (Central Bank Digital Currency).
Keempat, bagaimana memperkuat sistem pembayaran untuk transaksi pembayaran lintas negara secara lebih cepat, murah, dan aman.
Kelima, bagaimana mengembangkan sumber-sumber pembiayaan yang dapat mendukung upaya dunia dalam mengatasi perubahan iklim (sustainable finance), termasuk menangani risiko transisi menuju ekonomi rendah karbon.
"Keenam, bagaimana mendorong perluasan inklusi keuangan melalui pemanfaatan digitalisasi ekonomi dan keuangan. Ketujuh, bagaimana mengembangkan sistem perpajakan internasional yang dapat mengoptimalkan penerimaan pajak di era digital," ujar Perry.
Panitia Nasional yang dibentuk berdasarkan Keputusan Presiden No. 12 Tahun 2021 tentang Kepanitiaan Nasional Penyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia, telah melakukan persiapan logistik dan infrastruktur untuk bersiap menerima tamu dunia dan memastikan kesuksesan penyelenggaraan pertemuan G20 selama setahun mendatang.
"Kami mempersiapkan dukungan komunikasi dan teknologi termasuk di antaranya mengoordinasikan kegiatan bidang komunikasi dan media. Serta mengelola dan melaksanakan pelayanan informasi media dan jurnalis," kata Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Johnny Gerard Plate.
Selama ini Indonesia dikenal sebagai negara yang selalu sukses menggelar berbagai kegiatan konferensi skala internasional maupun kegiatan lainnya. Oleh karena itu, dalam rangka melanjutkan citra Indonesia di mata dunia tetap seperti hal di atas, TNI dan Polri akan mengamankan penyelenggaraan kegiatan ini dengan optimal.
"Kami siapkan untuk mengamankan pelaksanaan presidensi G20 serta sudah bertekad untuk tidak memberikan toleransi atas munculnya ancaman dalam bentuk apapun," kata Menteri Koodinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD, menambahkan.
Semua hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan di atas, lanjut Mahfud, dipastikan aman dari ancaman penyebaran wabah global Covid-19. Pemerintah saat ini telah menyiapkan sistem aplikasi yang dipergunakan dalam mengantisipasi penyebaran wabah tersebut ketika penyelenggaraan G20 berlangsung di Tanah Air dalam beberapa waktu ke depan.
"Menyiapkan sistem aplikasi untuk track and trace dalam upaya untuk mengontrol penyebaran Covid-19," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum