Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Penting! Tubuh Mengalami Intoleransi Laktosa Apabila Alami Tanda Ini

Penting! Tubuh Mengalami Intoleransi Laktosa Apabila Alami Tanda Ini Kredit Foto: Pexels/Andrea Piacquadio
Warta Ekonomi, Jakarta -

Intoleransi laktosa merupakan kondisi di mana seseorang tak mampu mencerna sepenuhnya laktosa dari susu menurut Mayo Clinic. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh defisiensi enzim bernama laktase di dalam tubuh.

Intoleransi laktosa bisa memunculkan gejala yang berbeda pada tiap orang. Gejala juga bisa berfluktuasi, bergantung pada jenis makanan yang dikonsumsi dan seberapa banyak kandungan laktosa di dalamnya.

Baca Juga: Penting! 4 Gejala Serangan Jantung Ini Biasanya Muncul Satu Minggu Sebelum Kejadian

Terlepas dari itu, ahli gastroenterologi Rabia A De Latour MD dari NYU Langone Health mengatakan ada tiga gejala umum yang dapat menjadi pertanda bahwa seseorang mungkin mengalami intoleransi laktosa. Berikut ini adalah gejala tersebut, seperti dilansir LiveStrong, Kamis (16/9).

Diare
Feses yang cair atau diare setelah mengonsumsi produk susu dapat menjadi tanda intoleransi laktosa. Kondisi ini bisa terjadi karena tubuh kekurangan enzim laktase sehingga laktosa dari produk susu yang dikonsumsi tak dapat dipecah. Akibatnya, laktosa yang tak tercerna di dalam usus ini akan menarik air ke usus dan menyebabkan diare.

Mual, Kram Perut, dan Kembung
Ketika tubuh tak bisa mencerna laktosa, laktosa akan berakhir di usus di mana koloni bakteri bisa memecahnya. Proses ini akan melepaskan gas sehingga memunculkan gejala kembung, kram, dan nyeri di perut. Kembung dan distensi yang terjadi dapat memicu mual dan muntah.

Baca Juga: Belum Banyak yang Tahu, Buah Ini Ternyata Membantu Kesehatan Pencernaan

Sembelit
Konstipasi atau sembelit merupakan gejala yang cukup jarang pada intoleransi laktosa. Meski jarang, kondisi ini tetap bisa terjadi.

Ketika bakteri usus memecah laktosa yang tak tercerna, bakteri akan memproduksi gas metana. Kondisi ini dapat memperlambat pergerakan usus. Usus yang melambat dapat memungkinkan kolon mengekstraksi lebih banyak air dari kotoran lalu menyebabkan sembelit.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: