Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rektor Loyalis Anies Baswedan Puji Napoleon Bonaparte, Eh...Menterinya Jokowi Malah Ikut Diseret

Rektor Loyalis Anies Baswedan Puji Napoleon Bonaparte, Eh...Menterinya Jokowi Malah Ikut Diseret Terdakwa kasus suap penghapusan red notice Djoko Tjandra, Irjen Pol Napoleon Bonaparte (kiri) menyaksikan kuasa hukumnya saat menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (4/1/2021). Sidang mantan Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri itu beragendakan pemeriksaan saksi ahli yang dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU). | Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sosiolog yang juga Rektor Universitas Ibnu Chaldun, Musni Umar mengatakan, aksi Irjen Pol Napoleon Bonaparte yang disebutnya sebagai tindakan terukur terhadap YouTuber Muhammad Kece harus segera direspon pemerintah. 

Pemerintah harus segera menghapus konten Muhammad Kece yang bernuansa penistaan dan penghinaan terhadap agama Islam.

Menurut dia, Kementerian Kominfo harus segera mengambil langkah tegas menghapus konten bernuansa penistaan agama yang hingga kini masih bisa diakses masyarakat. Pasalnya, konten-konten yang bernuansa penistaan agama itu bisa memicu reaksi negatif dari umat Islam. 

Baca Juga: Muhammad Kece Dihajar, Anak Buah Rizieq Shihab Bawa-bawa Abu Janda hingga Ade Armando

Apalagi, kata dia, isu agama merupakan isu yang sangat sensitif di Indonesia.

Bahkan ada ceramah Muhammad Kece yang dipublikasikan delapan bulan lalu berjudul "celakalah orang yang sholat". Konten itu masih bisa diakses sampai saat ini.

"Seharusnya, ketika kasus ini dilaporkan, pemerintah merespon cepat dengan men-take down semua konten Muhammad Kece," katanya, Jakarta, Selasa (21/9/2021). 

Dia mengapresiasi pengakuan jujur Napoleon melakukan aksi yang dia sebut sebagai tindakan terukur itu. Meskipun aksi yang dilakukan oleh Bonaparte tak patut ditiru, tetapi keberaniannya mempertanggungjawabkan perbuatannya juga patut diapresiasi. 

"Kita apresiasi juga Bonaparte karena dia mempertanggungjawabkan perbuatannya. Kita juga apresiasi polisi cepat menangani masalah itu," ungkapnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: