Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

JK Sebut Kriminalisasi Ulama Meningkat, Orang Istana Langsung Koreksi, Salah! Yang Ada...

JK Sebut Kriminalisasi Ulama Meningkat, Orang Istana Langsung Koreksi, Salah! Yang Ada... Mahfud MD, Menko Puolhukam | Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla (JK) mengatakan bahwa akhir-akhir ini kriminalisasi terhadap ulama meningkat.

Karena itu, pihaknya meminta kepada pengurus masjid untuk meningkatkan kewaspadaan, serta melaporkan kepada pihak berwenang bila melihat tindakan yang mencurigakan.

Hal tersebut JK katakan terkait kejadian pembakaran mimbar Masjid Raya Makassar, Sulawesi Selatan. Baca Juga: Astaga! Bikin Kaget Pernyataan Mahfud MD, Nanti Pak Jokowi yang Menjawab

Adapun, Menko Polhukam Mahfud MD menyatakan bahwa menyatakan bahwa istilah kriminalisasi ulama yang berkembang di masyarakat salah kaprah.

Kemudian, ia pun menjelaskan arti kriminailsasi ulama yang benar.

"Ada yang mengatakan ini merupakan gejala meningkatnya kriminalisasi terhadap ulama atau ustaz. Istilah kriminalisasi ini salah. Kalau kriminalisasi terhadap ulama atau ustaz, itu berarti ulama atau ustaz tidak melakukan kegiatan apa-apa lalu dituduh melakukan tindak kriminal. Itu namanya kriminalisasi," jelasnya kepada wartawan, Minggu (26/9/2021) kemarin. Baca Juga: Instruksi Presiden Jokowi Tegas, Bikin Menko Mahfud MD Blak-blakan...

Lanjutnya, ia mengatakan bahwa fenomena yang terjadi beberapa waktu lalu adalah ulama atau ustad yang menjadi korban.

"Yang terjadi belakangan ini justru orang yang disebut ustaz atau tokoh atau tempat ibadah itu menjadi korban dari sebuah kegiatan kriminal yang nyata," paparnya.

Karena itu, Mahfud meminta kepada masyarakat untuk tidak mudah terprovokkasi dengan kriminalisasi terhadap ulama.

Ia mengimbau masyarakat untuk menyikapi hal tersebut dengan kepada dingin.

"Oleh sebab itu kita semua harus hati-hati, aparat hati-hati, masyarakat hati-hati jangan terprovokasi. Kita ini harus menjadi keutuhan dan kedamaian di negara ini," ucap dia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: