Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tiba-tiba Bicara Uang dan Hukum, Pesan SBY ke Penegak Hukum Menohok

Tiba-tiba Bicara Uang dan Hukum, Pesan SBY ke Penegak Hukum Menohok Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan keterangan pers terkait KLB Partai Demokrat di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Jumat (5/3/2021). SBY merespons KLB Partai Demokrat (PD) di Deli Serdang (5/3/2021), yang diklaim sepihak sejumlah orang, yang memutuskan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menjadi Ketum Demokrat periode 2021-2025. | Kredit Foto: Antara/Asprilla Dwi Adha
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden keenam Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tiba-tiba berbicara masalah hukum dan uang. Hal ini disampaika lewat sebuah kicauan di akun twittter pribadinnya, Senin (27/9/2021).

Dalam kicauannya, SBY menegaskan, hukum memang bisa dibeli dengan uang, tetapi keadalan tidak bisa dibayar pakai materi.

Money can buy many things, but not everything. Mungkin hukum bisa dibeli, tapi tidak untuk keadilan,” kata SBY dikutip Populis.id.

Baca Juga: Bogem Ruhut Sitompul, Demokrat Beberkan Prestasi SBY, sampai FPI & Rizieq Shihab Dibawa-bawa

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat itu melanjutkan, hingga sekarang ini dirinya masih percaya dengan integritas para penegak hukum di negeri ini, dia percaya parapenegak hukum masih dapat menegakan keadilan.

“Sungguhpun saya masih percaya pada integritas para penegak hukum, berjuanglah agar hukum tidak berjarak dengan keadilan,” tegas SBY.

SBY dalam kicaunyamemang tidak menyinggung masalah yang kini telah dihadapi Partai Demokrat. Namun persoalan hukum kini tengah menerpa partai politik yang dimpimpin putra SBY, Agus Harimurti Yudhoyono itu.

Di mana, kubu Moeldoko menunjuk pakar hukum tata negara Yusril Ihza Mahendra sebagai kuasa hukum. Mereka kemudian memperkarakan AD/ART Partai Demokrat ke Mahkamah Agung. Penunjukan Yusril untuk membantu kubu Moeldoko mendapat kritik keras dari sejumlaah petinggi partai Demokrat, Yusril bahkan dituding melukai demokrasi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: