Fantastis, Singapura Kirim Lebih dari 120.000 Dosis Vaksin AstraZeneca ke Thailand
Singapura telah mengirimkan 122.400 dosis vaksin AstraZeneca COVID-19 ke Thailand untuk membantu memerangi COVID-19, kata Kementerian Luar Negeri (MFA) Singapura, Senin (27/9/2021).
Kontribusi ke Thailand termasuk 200.000 tes diagnostik dan 500.000 usap nasofaring, kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga: Tak Ambil Pusing, Singapura Tutup Pusat Grosir Buah dan Sayur
"Singapura dan Thailand adalah teman dekat dengan hubungan bilateral yang sudah lama dan kuat," kata kementerian itu, dikutip laman Channel News Asia, Selasa (28/9/2021).
"Kontribusi kami memperkuat komitmen bersama kedua negara untuk mengatasi pandemi ini bersama-sama," lanjut kementerian itu.
Duta Besar Singapura di Bangkok Kevin Cheok menyerahkan bantuan tersebut kepada Wakil Perdana Menteri dan Menteri Kesehatan Masyarakat Thailand Anutin Charnvirakul pada hari Senin.
Bulan lalu, Thailand mengatakan sedang berusaha meminjam 150.000 dosis vaksin AstraZeneca dari Bhutan di tengah kekurangan pasokan di negara itu.
Pada Senin (27/9/2021), Thailand melaporkan 10.288 infeksi COVID-19 baru dan 101 kematian lagi.
Pihak berwenang Thailand pada hari Senin juga mengumumkan bahwa mereka sedang bersiap untuk mengurangi persyaratan karantina COVID-19 untuk turis internasional yang divaksinasi sepenuhnya dan membuka kembali negara itu dalam empat fase, mulai dari Oktober.
Negara-negara lain telah menerima kontribusi dari Singapura selama beberapa bulan terakhir.
Pada Minggu (26/9/2021), MFA mengatakan Singapura telah menyumbangkan "paket bantuan" ke Nepal untuk membantu memerangi pandemi COVID-19.
Paket tersebut terdiri dari perbekalan kesehatan, antara lain tes diagnostik, masker, celemek polietilen, termometer, dan mesin reaksi berantai polimerase.
Malaysia dan Brunei juga di antara negara-negara lain di mana Singapura telah menyumbangkan vaksin COVID-19.
Singapura bulan lalu mengumumkan bahwa mereka akan mengirim 500.000 dosis vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech ke Australia sebagai bagian dari perjanjian "berbagi dosis", dengan jumlah yang sama akan dikembalikan pada bulan Desember.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: