Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Awas, Pakar Ramalkan PM Baru Jepang Bakal Main Keras ke China

Awas, Pakar Ramalkan PM Baru Jepang Bakal Main Keras ke China Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida. | Kredit Foto: Bloomberg/Shoko Takayasu
Warta Ekonomi, Tokyo -

Partai Demokratik Liberal (LDP) yang kini berkuasa di Jepang memilih Fumio Kishida sebagai ketua barunya. Jabatan ini menempatkan Kishida pada posisi Perdana Menteri (PM) Jepang yang baru, menggantikan Yoshihide Suga.

Seperti dilansir AFP, Rabu (29/9/2021), Suga menyatakan mun­dur setelah setahun menja­bat. Posisinya akan digantikan Kishida, mantan Menteri Luar Negeri Jepang. Ia mengalahkan kandidat populer Taro Kono dalam kompetisi ketat itu.

Baca Juga: Terpilih Jadi Presiden LDP, Kishida Bersiap Dilantik Jadi PM Jepang Ke-100

Kishida akan dikonfirmasi sebagai PM baru Jepang da­lam voting di parlemen pada 4 Oktober mendatang. Dia ke­mudian akan memimpin LDP menghadapi pemilihan umum (pemilu) yang akan digelar 28 November nanti.

Kishida yang merupakan keturunan keluarga politik asal Hiroshima, telah sejak lama mengincar posisi puncak. Tahun lalu, ia sempat gagal setelah kalah dari Suga.

Kishida menjadi kandidat pertama yang mengumumkan pencalonan diri sebagai Ketua LDP dan mencetuskan stimulus pandemi Corona Virus Disease (Covid-19). Ia juga membawa kotak usulan ke acara-acara un­tuk menerima usulan warga.

Dalam pidato kemenangannya, Kishida menuturkan, pemilihan pimpinan LDP telah berakhir. Dia mengajak seluruh elemen partai bersama-sama menghadapi pemi­lu sebagai satu kesatuan. Karena, hingga saat ini krisis masih ber­lanjut dan dibutuhkan persatuan untuk menghadapinya.

“Kita perlu menyusun pa­ket stimulus puluhan triliun Yen akhir tahun ini,” kata Kishida, dilansir Reuters, kemarin.

Ia mengusulkan paket pengeluaran lebih dari 30 triliun Yen (sekitar Rp 389,8 triliun). Kishida menambahkan, Jepang kemungkinan tidak akan menaik­kan tarif pajak penjualan dari 10 persen selama sekitar satu deka­de. Ia juga menekankan, perlunya mendistribusikan lebih banyak kekayaan ke rumah tangga.

Itu berbeda dengan fokus kebijakan “Abenomics” eks PM Shinzo Abe yang lebih me­nekankan untuk meningkatkan keuntungan perusahaan. Dengan harapan, manfaat mengalir ke penerima upah.

Direktur Ahli di Monex Group, Jesper Koll mengatakan, kemenangan Kishida merupakan kemenangan kemapanan. Menu­rutnya, Kishida merupakan stabilitas, karena tidak meng­goyahkan “perahu”. Yang ter­penting, ia melakukan apa yang disarankan teknokrat elite.

Terkait politik, Jeffrey Hor­nung, pengamat politik di RAND Corporation, mengatakan, Kishi­da akan terus memprioritaskan aliansi dan menemukan cara untuk memperkuat Indo Pasifik yang bebas dan terbuka. Kar­ena, Negeri Matahari Terbit itu terus berupaya mengatasi China. Juga, menghidupkan kembali ekonomi yang dilanda pande­mi.

“Dia akan terus mengambil posisi keras melawan China,” terang Hornung.

Kompetisi menjadi Ketua LDP terhitung sangat ketat. Kishida hanya mengungguli Kono dengan satu suara saja pada babak pertama. Voting digelar oleh para anggota LDP dan para anggota parlemen dari LDP.

Hasil voting babak kedua mem­berikan kemenangan meyakinkan kepada Kishida. Dia berhasil meraup 257 suara, mengalahkan Kono dengan 170 suara.

Dua kandidat lainnya, politikus sayap kanan Sanae Takichi dan mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan, Seiko Noda, tidak lolos voting babak pertama.

Kendati demikian, Kishida hanya mendapatkan dukungan dari publik yang moderat. Kemenangannya juga disebut bisa menim­bulkan masalah bagi LDP dalam pemilu yang dijadwalkan pada 28 November nanti.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: