Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Survei CORE Indonesia: 70% UMKM Alami Peningkatan Transaksi Harian

Survei CORE Indonesia: 70% UMKM Alami Peningkatan Transaksi Harian Kredit Foto: Nuzulia Nur Rahma
Warta Ekonomi, Jakarta -

Belakangan ini, pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) makin banyak yang mengadopsi metode pembayaran menggunakan uang elektronik berbasis aplikasi. Pelaku UMKM banyak merasakan dampak positif dari hadirnya uang elektronik seperti OVO. Dalam hal ini, OVO meningkatkan transaksi, pencatatan keuangan yang lebih teratur, dan meningkatkan literasi keuangan dengan membuka akses terhadap layanan keuangan perbankan dan digital.

Hal tersebut terungkap dalam survei yang dilakukan oleh CORE Indonesia terhadap 2.001 UMKM mitra di 12 kota di 8 provinsi pada awal 2021. Hasil studi memperlihatkan bahwa sebagian besar pelaku UMKM yang dijadikan responden merasa terbantu sejak bergabung di platform pembayaran digital.

Baca Juga: Rayakan Hari Jadi Ke-4, OVO Berusaha Tingkatkan Akselerasi Pembayaran Digital

Selain itu, survei juga mengungkapkan bahwa perbaikan yang dialami tidak hanya terkait fasilitas pembayaran nirtunai sebagai alternatif bagi pelanggan yang ingin menghindari penggunaan uang tunai. Sebagian besar responden survei juga melaporkan peningkatan transaksi harian dan pendapatan bulanan, serta kini lebih sering menggunakan layanan perbankan jika dibandingkan sebelum bergabung dengan OVO.

Direktur Riset CORE Indonesia, Piter Abdullah, memaparkan, sebanyak 73 persen UMKM sekarang ini lebih sering menggunakan uang elektronik untuk bertransaksi. Sekitar 70 persen UMKM mengalami peningkatan transaksi harian dengan rata-rata kenaikan hingga 30 persen. Rata-rata pendapatan per bulan pun meningkat 27 persen bagi 68 persen responden yang mengalami peningkatan pendapatan setelah bergabung dengan OVO.

"Sementara ekosistem OVO seperti Grab juga memberikan dampak ekonomi sosial yang signifikan bagi UMKM di tengah pandemi Covid-19. Sekitar 91 persen pelaku UMKM yang disurvei telah terhubung dengan ekosistem luas OVO, dan mendapatkan manfaat nyata dengan rata-rata kontribusi ekosistem OVO mencapai 18 persen dari total penjualan mereka," kata Piter Abdullah secara virtual, Kamis (30/9).

Ekonom Senior dan Founder CORE Indonesia, Hendri Saparini menjelaskan, dari survei CORE diketahui bahwa perilaku pelaku usaha dapat menyesuaikan dengan transformasi digital yang ada.

"Jadi, tidak perlu khawatir bahwa perubahan perilaku tidak diikuti oleh pelaku usaha, khususnya UMKM. Kenyataannya, pelaku usaha juga cepat mengadopsi inovasi di bidang digitalisasi pembayaran. Selanjutnya, ini menjadi aset bagi pemerintah karena digitalisasi pembayaran ini menghasilkan big data yang luar biasa," kata Hendri Saparini.

Dengan ini, adopsi pembayaran digital makin kencang seiring dengan pandemi Covid-19, khususnya terpengaruh berbagai pembatasan mobilitas. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memainkan peranan penting sebagai roda penggerak ekonomi, terutama di negara-negara berkembang. Menurut Badan Pusat Statistik, lebih dari 64 juta UMKM Indonesia berkontribusi sekitar 61 persen bagi PDB nasional. Dengan kata lain, digitalisasi pembayaran berdampak besar bagi upaya pemajuan bangsa.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: