Waspada! Makan Makanan Tinggi Lemak Membuat Sistem Kekebalan Sulit Mendeteksi Sel Kanker
Pola makan tinggi lemak meningkatkan risiko kanker kolorektal, kanker yang tumbuh di usus besar atau di bagian paling bawah usus besar yang terhubung ke anus. Di sisi lain, kadar lemak tinggi di dalam tubuh dapat menganggu terdeteksinya tumor kanker oleh sistem kekebalan di antara sel-sel usus.
Hal itu ditemukan oleh Cold Spring Harbor Laboratory Fellow, Semir Beyaz, serta rekannya dari Harvard Medical School dan Massachusetts Institute of Technology yang melakukan penelitian pada tikus.
Peneliti menjelaskan bahwa sel kekebalan MHC II bertugas mencari tanda yang membedakan antara sel normal dan abnormal, kemudian menghancurkannya.
Baca Juga: Cegah Diabetes, Berikut 3 Minuman yang Bantu Menurunkan Gula Darah
Tetapi, peneliti menemukan lemak dari makanan menekan sel kekebalan tersebut ke dalam sel usus. Sel dengan kadar molekul MCH II kurang, tidak dikenali sebagai abnormal, sehingga tumbuh menjadi tumor.
Selain itu, pola makan tinggi lemak juga mengubah mikrobioma usus tikus. Padahal, ada beberapa bakteri yang meningkatkan produksi MCH II, salah satunya Helicobacter.
Kemudian, peneliti berekperimen dengan mencampur tikus tanpa bakteri Helicobacter dengan tikus yang memilikinya. Mereka menemukan, tikus yang sebelumnya tidak punya menjadi terinfeksi dan kadar MHC II meningkat.
Baca Juga: Ngeri! Bukan Hanya Menyerang Paru-paru, Kini Covid-19 Menyebabkan 'Sindrom Dubur Gelisah'
Karena temuan ini, peneliti menyarankan cara baru untuk meningkatkan perawatan imunoterapi. Meningkatkan produksi molekul MHC II dengan mengubah pola makan demi meningkatkan mikrobioma usus.
"Interaksi antara pola makan, mikroba, dan pengenalan kekebalan memiliki potensi untuk membantu kami menjelaskan bagaimana faktor gaya hidup berperan dalam munculnya dan berkembangnya tumor, atau respon terhadap terapi," kata penulis utama studi Semir Beyaz.
Baca Juga: Penderita Diabetes Mengalami Kaki Bengkak? Ini Tips yang Bisa Dilakukan untuk Mengatasinya
Sel kanker menggunakan banyak trik agar tidak dikenali sebagai abnormal oleh sistem kekebalan tubuh, tetapi Beyaz berharap dia menemukan beberapa cara untuk mengecohnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto
Tag Terkait: