Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Melalui Hilirisasi, Indonesia Berpotensi Menjadi Pengendali Pasar Minyak Nabati Dunia

Melalui Hilirisasi, Indonesia Berpotensi Menjadi Pengendali Pasar Minyak Nabati Dunia Kredit Foto: Antara/Syifa Yulinnas
Warta Ekonomi, Jakarta -

Indonesia terus berjuang untuk menjadi pengendali pasar minyak nabati berbasis kelapa sawit di dunia. Bukan tidak mungkin, apalagi sejak 2009 lalu, Indonesia sudah mulai berbenah dengan cara melakukan hilirasi kelapa sawit.

"Kalau hilirasi di Indonesia bisa dikembangkan secepatnya, maka kita bisa pengendali pasar minyak nabati dunia. Bahkan, bukan hanya menjadi raja minyak nabati sawit dunia, kita juga akan menjadi raja hilirisasi sawit dunia," kata Direktur Eksekutif Palm Oil Agribusiness Strategic Policy Institute (PASPI), Tungkot Sipayung, dikutip Elaies.co

Baca Juga: Wow! Laba Sawit Sumbermas Sarana Melambung 592 Persen Jadi Rp696 Miliar di Semester I 2021

Tak dapat dimungkiri, untuk mencapai hal tersebut memang tidak mudah. Tantangan yang dihadapi Indonesia memang sangat besar. "Ada yang bilang hilirasi tidak efisien lah, tidak begini lah, tidak begitu lah. Tapi, itu biasa dalam bisnis. Sebab, banyak negara lain tidak menghendaki Indonesia berjaya dalam hilirisasi sawit," kata Tungkot.

Apalagi, kata Tungkot, saat ini Indonesia sudah menjadi raja biodiesel dunia. Tentu dalam persaingan bisnis, pencapaian ini membuat negara lain iri. "Sekarang ini kita produsen biodiesel terbesar di dunia lho. Jadi, banggalah kita menjadi orang Indonesia," kata Tungkot.

Tidak hanya berhenti di situ, kedepannya, Indonesia juga akan memproduksi bensin nabati, diesel nabati, avtur nabati, dan green LPG, yang semuanya berbasis sawit. "Semuanya sudah masuk dalam proyek strategis nasional. Tinggal bagaimana pemerintah bisa mencapainya," pungkas Tungkot.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: