Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gus Miftah Disebut Tarif Dakwahnya Capai Rp3 Miliar, Ternyata...

Gus Miftah Disebut Tarif Dakwahnya Capai Rp3 Miliar, Ternyata... Kredit Foto: Instagram Gus Miftah
Warta Ekonomi, Jakarta -

Tarif Gus Miftah ketika berdakwah disebut seharga Rp 3 miliar. Lelaki bernama asli Miftah Maulana Habiburrahman ini pun tak memberikan jawaban yang jelas terkait itu.

Gus Miftah menyebut, tarif tersebut tergantung siapa yang mengundangnya. Jika kalangan pejabat atau publik figur, ia pasti akan mematok harga.

Baca Juga: Setelah Ditinggal Salah Satu Kuasa Hukum, Ayah Taqy Malik: Saya Banyak yang Bela

"Kalau dakwah kamu diundang lembaga, diundang perusahaan, diundang orang kaya kamu jual saya murah kamu salah," ujar Gus Miftah saat ditemui di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.

Menurutnya, jika yang mengundang berdakwah orang yang berkecukupan, memasang tarif wajib dilakukan. Itu karena, niat mereka mengundangnya pun sudah sarat dengan kepentingan pribadi.

"Yang ngundang orang kaya, pejabat, mereka butuh ngumpulin orang di tengah lapangan puluhan ribu dengan kepentingan politik. Kamu jual saya murah ya salah," ujar Gus Miftah.

Namun jika yang mengundang masyarakat ekonomi ke bawah, Gus Miftah tak mematok harga.

"Tapi kalau kita diundang di desa, pegunungan, di daerah pantai pedalaman, kamu minta bayaran juga salah," katanya.

Gus Miftah bilang ada subsidi silang dengan caranya berdakwah. Oleh karenanya, ia mematok harga dan mengaku tak mau jika diundang oleh kalangan pejabat dengan dibayar seikhlasnya.

"Makannya, di situ lah berlaku subsidi silang. Kita bijak saja dong, saya diundang oleh calon Bupati "gus monggo dateng ke tempat pengajian, ini gimana seikhlasnya" kan goblok yang ngundang bupati yang ngundang calon gubernur gimana," tutur Gus Miftah.

"Tapi kalau yang ngundang saya warga desa pegunungan di desa, monggo (seikhlasnya)," sambungnya lagi.

Baca Juga: Ini Alasan Aurel Hermansyah Mantap Berhijab, Ternyata Karena...

Gus Miftah pun mengungkap saat berdakwah di masyarakat desa, ia pasti membawa uang cash untuk dibagi. Hal itu diakuinya bentuk subsidi silang dari penghasilannya berdakwah dari kaum elite.

"Anda bisa cek saya selalu bawa cash banyak di lapangan. Tujuannya adalah untuk subsidi ke masyarakat yang ada di pedesaan. Kan begitu," bebernya.

"Jadi kalau yang ngundang BUMN mau bayar seikhlasnya ya saya nggak bisa dong. Mereka punya budget. Tapi kalau di desa saya nggak membolehkan managemen saya soal (minta) uang," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Adrial Akbar

Bagikan Artikel: