Mengenal Bahasa Pemrograman Arduino
Untuk menulis proyek dan mengunggahnya ke papan Arduino, Anda perlu menggunakan software Arduino (Integrated Development Environment, atau IDE). Opsi paling sederhana adalah menggunakan versi online-nya atau juga dikenal sebagai Arduino Web Editor.
Ini memungkinkan Anda menggunakan cloud untuk menyimpan kreasi Anda. Dengan cara ini, Anda dapat mengaksesnya dari mana saja, selama Anda memiliki koneksi internet yang stabil. Menggunakan versi online juga berarti Anda tidak perlu khawatir untuk harus memperbarui. Jika Anda lebih suka menggunakan versi offline, Anda dapat mengunduhnya di halaman resminya.
Sekarang, bahasa apa yang digunakan Arduino? Apakah Arduino menggunakan C++, atau ada bahasa pemrograman Arduino yang terpisah? Pertanyaan-pertanyaan ini adalah salah satu yang paling sering ditanyakan oleh pemula. Itu wajar, karena kebanyakan dari mereka tidak memiliki banyak pengalaman dalam coding, sehingga kesederhanaan sangat penting untuk eksperimen yang lebih mudah.
Sintaks dan penamaan perintah bahasa Arduino sebenarnya datang sebelum hardware-nya hadir. Hernando Barragán membuatnya di tahun 2003 silam, saat ia sedang mengembangkan sistem yang disebut Wiring untuk tesis masternya. Selama penelitian, ia mulai menguji konsep bahasa dari berbagai program, dan bahasa tersebut harus abstrak atau cukup sederhana untuk digunakan seniman dan desainer serta insinyur.
Kita harus mencatat fakta bahwa developer cenderung tidak setuju tentang bahasa Arduino – lebih tepatnya, beberapa bersikeras itu bahkan bukan bahasa. Karena kemiripannya dengan C++, ada yang menyebutnya sebagai library.
Apa Saja Fungsi dan Bagian Yang Ada Pada Arduino?
Karena kesederhanaannya, program yang Anda tulis menggunakan Arduino IDE disebut sebagai sketsa. Pada intinya, ini merupakan file teks yang ditulis dalam bahasa Arduino. Untuk menyimpan dan mengunggahnya ke papan Arduino, Anda harus menggunakan ekstensi .ino.
Ada tiga bagian utama yang membentuk bahasa pemrograman Arduino. Pertama-tama, Anda memiliki fungsi yang memungkinkan Anda untuk mengontrol papan Anda. Dengan menggunakan fungsi, Anda dapat menganalisis karakter, melakukan operasi matematika, dan melakukan berbagai tugas lainnya – misalnya, digitalRead() dan digitalWrite() memungkinkan Anda membaca atau menulis nilai ke pin tertentu.
Ada dua fungsi yang terkandung dalam setiap sketsa yang ditulis dalam bahasa Arduino. Fungsi ini meliputi adalah setUp() dan loop(). Sketsa selalu dimulai dengan setUp(), yang dijalankan sekali setelah Anda menyalakan atau mengatur ulang papan Anda. Setelah Anda membuatnya, Anda menggunakan loop() untuk mengulang program berulang kali hingga Anda mematikan atau mengatur ulang papan.
Selanjutnya, kita memiliki nilai Arduino yang mewakili konstanta dan variabel. Sebagian besar tipe data (array, bool, char, float, dan lainnya) mirip dengan C++. Anda juga dapat melakukan konversi tipe. Bagian terakhir dari bahasa Arduino disebut struktur. Ini berisi elemen kode kecil, seperti operator.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Patrick Trusto Jati Wibowo
Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait: