Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jaga Pertumbuhan Berkelanjutan, BRI Telah Lakukan Tiga Aksi Korporasi Besar Ini!

Jaga Pertumbuhan Berkelanjutan, BRI Telah Lakukan Tiga Aksi Korporasi Besar Ini! Kredit Foto: BRI
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pertumbuhan berkelanjutan menjadi fokus utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI dalam menjalankan proses bisnisnya. Pertumbuhan bisnis BRI dilakukan secara organik maupun anorganik; pertumbuhan organik dapat dilakukan melalui continuous improvement pada proses bisnis untuk penciptaan nilai setiap hari. Sejalan dengan visi BRI menjadi The Most Valuable Banking Group In Southeast Asia & Champion Of Financial Inclusion, BRI juga terus melakukan pengembangan bisnis melalui pertumbuhan anorganik. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Utama BRI, Sunarso.

Sunarso menambahkan bahwa untuk pertumbuhan anorganik dan proses value creation, selama pandemi, setidaknya BRI telah melakukan 3 aksi korporasi besar. Pertama, melalui konsolidasi bank syariah Indonesia. Saham BRI Syariah mengalami peningkatan hingga 4 kali lipat, dari sebelum konsolidasi sekitar Rp500, saat ini saham BRIS telah mencapai kisaran harga Rp2.000.

Baca Juga: Transformasi Digital BRI Raih 2 Penghargaan Internasional

Kedua adalah anak usaha di bidang asuransi jiwa, BRI Life. Pihaknya menjelaskan bahwa valuasi BRI Life telah meningkat mencapai Rp7,5 triliun di tahun 2021, di mana BRI sebelumnya mengakuisisi BRI Life dengan nilai Rp1,6 triliun di tahun 2015. Di luar itu, BRI masih mendapatkan extra cash berupa access fee sebesar Rp4,4 triliun yang dibayar secara bertahap di tahun 2021-2024.

Ketiga, Sunarso menjelaskan bahwa BRI telah melakukan aksi korporasi penambahan modal melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau Rights Issue dalam rangka pembentukan ekosistem ultra mikro. Total nilai Right Issue BRI mencapai Rp95,9 triliun, yang terdiri dari Rp54,7 triliun dalam bentuk partisipasi nontunai pemerintah berupa inbreng saham Pegadaian dan PNM; Rp41,2 triliun dalam bentuk cash proceed dari pemegang saham publik.

Pencapaian tersebut menjadikan Rights Issue BRI menorehkan sejarah sebagai Rights Issue terbesar di kawasan Asia Tenggara, menduduki peringkat ke-3 Rights Issue di Asia dan nomor 7 di seluruh Dunia.

"Kami bersyukur atas keberhasilan aksi korporasi tersebut, utamanya di tengah kondisi yang menantang akibat pandemi Covid-19. Sekitar 28 miliar lembar saham yang diterbitkan pada Rights Issue BRI telah terserap seluruhnya bahkan mengalami oversubscribed sebesar 1,53%," ungkap Sunarso dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (12/10).

Lanjut Sunarso, pihaknya berharap proses value creation ini juga dapat dirasakan manfaatnya oleh insan Brilian. Impian saya, minimal 1% saham BRI dapat dimiliki oleh insan Brilian. "Dengan memiliki saham BRI, hal ini akan mendorong transformasi culture pekerja untuk selalu create value bagi perusahaan," tambahnya.

Di tengah kondisi ekonomi yang masih berjuang untuk bangkit akibat pandemi, keberhasilan Rights Issue BRI merupakan bentuk kepercayaan dunia terhadap BRI serta prospek ekonomi Indonesia saat ini dan di masa mendatang.

Pihaknya menambahkan bahwa dana dari hasil Rights Issue tersebut nantinya akan digunakan BRI untuk mengembangkan ekosistem ultra mikro sebagai sumber pertumbuhan baru perseroan maupun untuk mengakselerasi perekonomian nasional. Selain itu, pembentukan ekosistem ultra mikro makin menegaskan journey BRI untuk tumbuh secara berkelanjutan serta aligned dalam upaya perseroan dalam mencapai aspirasi menjadi The Most Valuable Banking Group In Southeast Asia And Champion Of Financial Inclusion

Atas keberhasilan Right Issue BRI tersebut, pihaknya menyampaikan terima kasih kepada seluruh stakeholders atas dukungan dan kolaborasi yang produktif sehingga seluruh proses pembentukan holding ultra mikro dan Rights Issue BRI dapat terlaksana dengan baik.

"Terima kasih dan apresiasi kami ucapkan di antaranya kepada Kementerian BUMN, Kementerian Keuangan, Kemenko Bidang Perekonomian, Komite Privatisasi, Dewan Perwakilan Rakyat, Komite Stabilitas Sistem Keuangan, Kementerian Koperasi dan UKM, Otoritas Jasa Keuangan, Bank Indonesia, serta seluruh investor atau pemegang saham yang terus memercayai BRI di tengah kondisi ekonomi yang penuh tantangan saat ini," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: