Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Disokong Amerika, Korea Selatan Santai Balas Ancaman Militer Kim Jong-un

Disokong Amerika, Korea Selatan Santai Balas Ancaman Militer Kim Jong-un Kredit Foto: Reuters
Warta Ekonomi, Seoul -

Seorang juru bicara kementerian pertahanan Korea Selatan mengatakan pada briefing bahwa Seoul dan badan intelijen Amerika Serikat telah menganalisis peralatan yang ditampilkan di pameran dan akan terus memantau situasi dengan cermat.

Penasihat keamanan nasional Korea Selatan, Suh Hoon, diperkirakan bertemu dengan mitranya dari Amerika Jake Sullivan di Washington pada Selasa (12/10/2021) untuk membahas Korea Utara.

Baca Juga: Merasa Diapit Kekuatan Nuklir Global, Kim Jong-un Layangkan Ancaman ke Korsel

Ketika dia tiba di Washington pada Senin (11/10/2021), Suh mengatakan kepada wartawan bahwa dia berencana untuk membahas proposal Presiden Moon Jae-in untuk deklarasi resmi yang mengakhiri Perang Korea 1950-1953 --yang berakhir dengan gencatan senjata, bukan perjanjian damai formal-- dan untuk kemungkinan pelonggaran sanksi terhadap Korea Utara, kantor berita Yonhap melaporkan.

Kedua Korea telah berada dalam perlombaan senjata yang semakin cepat, dengan kedua belah pihak menguji rudal balistik jarak pendek yang semakin canggih dan perangkat keras lainnya.

Korea Selatan baru-baru ini melakukan uji coba peluncuran rudal balistik kapal selam pertamanya, berencana untuk membangun senjata baru yang besar termasuk kapal induk, dan telah membeli pesawat tempur siluman F-35 buatan Amerika.

Korea Utara telah mendorong maju dengan program misilnya, dan para analis mengatakan telah memulai ekspansi besar-besaran dari reaktor nuklir utamanya, yang digunakan untuk memproduksi bahan bakar untuk bom nuklir.

Amerika Serikat mengatakan bersedia mengadakan pembicaraan diplomatik kapan saja dengan Korea Utara. Pyongyang mengatakan tidak tertarik selama Washington mempertahankan kebijakan seperti sanksi dan kegiatan militer di Korea Selatan.

Pernyataan Amerika Serikat bahwa mereka tidak memiliki perasaan bermusuhan terhadap Korea Utara sulit dipercaya dalam menghadapi "penilaian dan tindakan yang salah" yang terus berlanjut, kata Kim, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Pekan lalu kedua Korea memulihkan hotline mereka yang diputus oleh Korea Utara beberapa bulan lalu, dengan Pyongyang mendesak Seoul untuk meningkatkan upaya memperbaiki hubungan setelah mengkritik apa yang disebutnya standar ganda atas pengembangan senjata. Baca selengkapnya

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: