Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pemerintah Antisipasi Penyebaran Kasus Covid-19 Pasca-PON XX Papua

Pemerintah Antisipasi Penyebaran Kasus Covid-19 Pasca-PON XX Papua Menkominfo Johnny G Plate. | Kredit Foto: Kominfo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah menerapkan mekanisme penanganan kasus Covid-19 pasca-PON XX secara komprehensif yang meliputi keberangkatan dari Papua hingga kedatangan di daerah tujuan masing-masing.

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menerangkan, PON XX merupakan contoh pengelolaan perhelatan besar di masa pandemi Covid-19. "Pemerintah tidak hanya mempersiapkan pra dan proses pelaksanaannya, tetapi juga mempersiapkan mekanisme penanganan kasus Covid-19 pasca-PON XX," ujar Johnny dikutip dari keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (15/10).

Baca Juga: Satgas Covid Minta Prokes di Upacara Penutupan PON Diperketat

Terkait 83 orang terkonfirmasi positif Covid-19 per 11 Oktober 2021, menurut Menkominfo, hal ini merupakan bukti upaya skrining berjalan dengan baik. Terhadap mereka yang positif juga dilakukan karantina terpusat dan pelacakan penyebaran.

"Masyarakat tidak perlu khawatir, kasus Covid-19 pasca-PON XX tertangani dengan baik," katanya.

Johnny memaparkan, pemerintah memastikan hal itu dengan menerapkan mekanisme kepulangan peserta PON dengan aman. Mekanisme ini meliputi monitoring Covid-19 oleh Kemenkes dan Kemenhub hingga H+5. Peserta PON juga akan melalui tes RT-PCR sebelum keberangkatan dari Papua dan saat tiba di daerah tujuan.

Adapun peserta PON yang positif Covid-19 akan melalui proses karantina terpusat selama 5 hari dan kembali menjalani tes RT-PCR pada hari ke-4 karantina. "Biaya tes dan karantina ditanggung Pemda dan Satgas COVID-19 daerah," ujarnya.

Menkominfo menambahkan, untuk pelaksanaan mekanisme itu, pemerintah segera memperbaiki SE Kasatgas COVID-19 No. 17/2021. Mekanisme ini berlaku mulai 12 Oktober 2021.

Seluruh hasil evaluasi penyelenggaraan PON XX akan menjadi catatan penting untuk perbaikan di perhelatan besar selanjutnya. Menkominfo Johnny pun mengungkapkan, berdasarkan hasil evaluasi terhadap para atlet yang terkonfirmasi positif, risiko penularan tertinggi terdapat di penginapan dan tempat akomodasi makan dan minum. Risiko penularan tinggi juga terjadi saat kontak fisik dalam pertandingan, dan kontak erat di area pertandingan.

Atas pembelajaran dari PON XX, lanjutnya, pemerintah menetapkan beberapa hal untuk menjadi protokol kesehatan pada perhelatan besar selanjutnya. Pertama, Satgas COVID-19 masing-masing acara perlu diberikan wewenang yang cukup untuk menerapkan protokol kesehatan. Kedua, asrama yang digunakan harus mengakomodasi jaga jarak aman antarpeserta.

"Sementara itu, yang ketiga dan keempat adalah rutin random tes PCR untuk atlet di masa pertandingan dan ruang isolasi harus siap," ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: