Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Catatan Prestasi Jawa Tengah Saat Dipimpin Ganjar Pranowo, Cocok jadi Capres 2024

Catatan Prestasi Jawa Tengah Saat Dipimpin Ganjar Pranowo, Cocok jadi Capres 2024 Kredit Foto: Akurat
Warta Ekonomi -

Nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Prabowo kini mendapat sorotan tajam khalayak setelah didorong sebagai calon presiden di Pilpres 2024. Teranyar, Wakil Ketua Umum PAN Bima Arya secara blak-blakan menginginkan mengusung Ganjar di Pilpres 2024.

"Mas Ganjar salah satu tokoh yang dilihat punya potensi. Sikap politisnya yang nasionalis dan banyak dukungan dari tokoh nasionalis, juga banyak di kalangan internal PAN yang suka dengan mas Ganjar," ujar Bima beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Jokowi Turun Tangan Bikin Peluang Ganjar Capres 2024 Makin Kuat

Selain PAN, berbagai lembaga survei menyatakan bahwa Ganjar memiliki elektabilitas memumpuni. Berdasarkan hasil penelitian lembaga survei SMRC, elektabilitas Ganjar berada di posisi kedua setelah Prabowo Subianto. 

Survei dilakukan pada 15-21 September 2021 dengan metode wawancara langsung atau tatap muka. Total responden sebanyak 1.220 orang yang dipilih secara acak dengan rate usia 17 tahun atau yang sudah menikah.

Margin of error rata-rata dari survei tersebut sebesar kurang-lebih 3,05% dengan tingkat kepercayaan sebesar 96%.

Prestasi Ganjar saat memimpin Jawa TengahPemerintah Provinsi Jawa Tengah meraih penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya tahun 2020 dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak untuk keempat kalinya secara berturut-turut.

Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi pemerintah pusat atas komitmen dan peran pemerintah daerah dalam pembangunan sektor perempuan dan anak, khususnya melalui strategi pengarusutamaan gender.

Jateng menjadi yang terbaik karena mendapatkan penghargaan kategori Mentor, penghargaan tertinggi dalam kategori Anugerah Parahita Ekapraya.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengucapkan selamat pada semua pihak yang telah bekerja keras dalam upaya mewujudkan kesetaraan gender di Jateng. Dia menegaskan pengarusutamaan gender memang menjadi fokus utama dalam pemerintahanya.

"Karena selain kodrat, tidak ada satu hal pun yang pantas untuk diperbedakan. Gender bukan penghalang meraih kesuksesan," kata Ganjar.

Selain mendapatkan penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya, ada berbagai prestasi Jawa Tengah di bawah kepemimpinan Gubernur Ganjar Pranowo. Di antaranya, penghargaan SAKIP Award tahun 2019.

Prestasi ini diperoleh setelah Provinsi Jawa Tengah memperoleh nilai A dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Prestasi itu diperoleh tak lepas dari berhasilnya pemerintah Jateng menerapkan sistem e-planning dan e-budgeting dan telah terintegrasi melalui SAKIP.

Selain itu, provinsi itu juga berhasil memangkas kegiatan yang tadinya sebanyak 4.646 kegiatan menjadi 890 kegiatan saja. Sehingga mampu melakukan efisiensi anggaran sebanyak Rp1,2 triliun.

Selain itu, Pemerintah Jawa Tengah juga meraih penghargaan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada tahun 2017. Lembaga itu menyatakan Provinsi Jawa Tengah sebagai provinsi dengan tingkat kepatuhan laporan harta kekayaan penyelenggaraan negara (LHKPN) terbaik di tahun 2017.

Ganjar Pranowo mengatakan, sejak awal dirinya menjabat, dia selalu mendorong agar terbentuk wujud birokrasi yang bersih. Untuk itu, ia menerbitkan SK Gubernur Jateng Nomor 770/4 tahun 2014 yang isinya ketentuan LHKPN di lingkungan pemrov Jateng yang diwajibkan bagi pejabat eselon I sampai eselon IV serta direksi, komisaris, dan dewan pengawas BUMD milik pemrov Jateng.

Di bawah kepemimpinan Ganjar, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga memperoleh Paritrana Award. Yakni penghargaan yang diberikan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko-PMK) Republik Indonesia dalam hal perlindungan tenaga kerja.

Provinsi Jawa Tengah memperoleh penghargaan itu pada tahun 2018, karena berkomitmen dalam mendukung penyelenggaraan jaminan sosial ketenagakerjaan sesuai amanah undang-undang.

Selanjutnya, pada tahun 2017 lalu, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) memberikan penghargaan kepada provinsi Jawa Tengah sebagai Provinsi Peduli Hak Asasi Manusia. Penghargaan itu diserahkan langsung oleh Presiden Joko Widodo kepada Gubernur Ganjar Pranowo di The Sunan Hotel Solo pada Minggu (10/12/2017).

Menurut Ganjar Pranowo, penghargaan itu diperoleh karena banyaknya daerah di Jawa Tengah, baik kabupaten atau kota yang peduli terhadap HAM. Hal itu tidak lepas dari peran teknologi dalam hal ini media sosial di tengah masyarakat.

"Dengan adanya media sosial, maka terbentuk pula forum warga dan wadah komunitas di media sosial itu. Forum-forum itu menjelma menjadi wadah yang efektif dalam menyampaikan aspirasi dan sarana mengambil kebijakan," kata Ganjar.

Selanjutnya, Provinsi Jawa Tengah juga memperoleh penghargaan sebagai Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) terbaik nasional tahun 2017. Penghargaan itu diperoleh Provinsi Jawa Tengah tiga kali berturut-turut.

Sebelumnya, provinsi itu juga memperoleh penghargaan TPID pada tahun 2015 dan 2016. Menuru Ganjar Pranowo, penghargaan itu tak lepas dari diterapkannya sistem Sihati (Sistem Informasi Harga Produk Komoditi).

Sistem yang dibangun sejak awal Ganjar menjabat ini digunakan untuk memantau harga dan produksi komoditas. Sistem itu dapat melihat pergerakan harga komoditas dan produksi komoditas dengan lebih cepat.

"Kita bisa melihat misal cabe merah naik, beras naik, maka kita lakukan operasi pasar untuk menekan," kata Ganjar.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: