Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Anies Dikangkangi Ganjar dan Prabowo, Bos Ancol Beraksi: Survei Tipu-Tipu Bikin Kaum OD Senang

Anies Dikangkangi Ganjar dan Prabowo, Bos Ancol Beraksi: Survei Tipu-Tipu Bikin Kaum OD Senang Kredit Foto: Instagram/Geisz Chalifah
Warta Ekonomi, Jakarta -

Komisaris PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) Geisz Chalifah, ikut mengomentari hasil survei terbaru terkait elektabilitas Capres 2024 mendatang, yang menempatkan Gubernur Anies Baswedan di posisi ketiga.

Loyalis Anies ini mengaku dirinya diminta untuk menanggapi soal hasil survei terbaru tersebut.

Baca Juga: Deklarasi Anies Nyapres 2024 Percuma, Ferdinand: Peluangnya Kecil, Lebih Kecil dari Lubang Jarum!

"Bang bagaimana tanggapan terhadap survey terbaru; Anies nomor tiga padahal hasil karyanya banyak?" cuitnya dalam akun Twitternya, dilihat, Kamis (21/10/2021).

Baca Juga: Gak Guna Deklarasi Pilpres 2024, Ahli Hukum Bongkar Hambatan Anies Baswedan

Menjawab itu, ia pun menyebut jika survei tersebut hanya tipu-tipu untuk mengutak-atik angka-angka hasil survei.

Menurutnya, aksi tersebut dilakukan agar pihak-pihak yang selama ini menyerang Anies lebih tenang.

"Saya: Lebih bagus seperti itu.. Biarkan kang survey tipu-tipu mengutak atik angka. Agar kaum OD (otak dikit) lebih tenang dan ga panik melulu. Mereka semua satu paket," cetusnya.

Adapun diketahui, hasil survei terbaru Litbang Kompas terkait capres untuk Pilpres 2024 mendatang mencatatkan Anies Baswedan berada di bawah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Hasil survei mencatatkan, Prabowo dan Ganjar bertengger di posisi teratas dengan elektabilitas yang sama sebesar 13,9 persen. Kemudian, Anies berada di urutan ketiga dengan nilai 9,6 persen.

Diketahui, survei Litbang Kompas ini dilakukan pada 26 September-9 Oktober 2021 melalui wawancara tatap muka terhadap 1.200 responden yang dipilih secara acak dengan menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi di Indonesia, dengan margin of error sekitar 2,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: