Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Unhas Jadi Tuan Rumah Deklarasi Pendirian Badan Percepatan Pembangunan Kawasan Timur Indonesia

Unhas Jadi Tuan Rumah Deklarasi Pendirian Badan Percepatan Pembangunan Kawasan Timur Indonesia Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Universitas Hasanuddin (Unhas) akan menjadi tuan rumah Deklarasi Pendirian Badan Percepatan Pembangunan Kawasan Timur Indonesia (BP2KTI). Persiapan kegiatan deklarasi dibahas pada Rapat Koordinasi yang dipimpin Direktur Komunikasi/Sekretaris Rektor Unhas, Ir. Suharman Hamzah, Ph.D, di Ruang Rapat A, Gedung Rektorat Unhas, Makassar, Senin (18/10).

Deklarasi Pendirian BP2KTI direncanakan berlangsung pada Kamis (21/10). Lebih kurang 150 tokoh publik diharapkan akan hadir pada deklarasi yang terdiri atas Pimpinan MPR RI, Pimpinan DPR RI, para anggota DPR dan DPD RI dari Kawasan Timur Indonesia, 13 Menteri, serta 14 Gubernur dari provinsi di Kawasan Timur Indonesia.

Baca Juga: BUMDes di Kalimantan Timur Ini Terbangkan Lidi Sawit ke Kanada

Dalam pengantarnya, Suharman Hamzah menjelaskan bahwa kegiatan ini memiliki nilai strategis bagi Unhas. Selain menegaskan posisi Unhas sebagai perguruan tinggi terdepan di Kawasan Timur Indonesia, juga menjadi ajang menunjukkan peran Unhas dalam pembangunan.

"Kita perlu mempersiapkan kegiatan ini sebaik-baiknya. Walaupun kita sudah sering mengelola kegiatan yang menghadirkan banyak tamu penting, persiapan-persiapan teknis tetap perlu dilakukan untuk memastikan acara berlangsung lancar," kata Suharman, dikutip dari keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (21/10).

Sebagai tuan rumah, Universitas Hasanuddin akan memfasilitasi kelancaran acara, terutama untuk memastikan protokol kesehatan untuk pencegahan Covid-19 dapat diterapkan.

BP2KTI digagas oleh beberapa tokoh, yang dipimpin oleh Prof. Dr. Ir. Fadel Muhammad sebagai Ketua Umum. Badan ini bertujuan untuk:

  1. Membantu pemerintah daerah KTI dalam perencanaan berbasis government entrepreneurship sehingga tercipta penganggaran yang efisien dan relevan;
  2. Melaksanakan riset dan kerja sama antarlembaga dalam dan luar negeri yang diwujudkan dalam berbagai sektor pembangunan;
  3. Mendampingi pemerintah daerah dalam memberikan pertimbangan pengambilan kebijakan pembangunan ekonomi di KTI.

Saat ini, pemerintah tengah melakukan percepatan dan pemerataan pembangunan wilayah dengan menekankan keunggulan kompetitif perekonomian daerah berbasis sumber daya alam guna meningkatkan keseimbangan pembangunan antar kawasan, terutama Kawasan Indonesia Timur (KIT) dan Kawasan Indonesia Barat (KIB). Kebijakan tersebut dilakukan untuk mengurangi disparitas atau kesenjangan kawasan. Oleh karena itu, perlu adanya dukungan dalam upaya penyeimbangan pembangunan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: