- Home
- /
- New Economy
- /
- CSR
Kembangkan SDM Lokal, Nickel Industries dan UNHAS Gelar Seleksi Penerima Beasiswa Penuh S-1 di Morowali

Nickel Industries bersama Universitas Hasanuddin telah melaksanakan tes seleksi ujian mandiri berbasis kerjasama untuk program Beasiswa Penuh S-1 bagi siswa/I SMA/SMK di wilayah Bahodopi dan Bungku Pesisir, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah. Pelaksanaan ujian tersebut dilakukan secara langsung di Gedung Ujian SMKS Al-Khairaat dengan diikuti oleh 24 peserta dan secara luring.
Program beasiswa S-1 Nickel Industries tahun 2025 merupakan pemberian beasiswa penuh perusahaan yang telah difokuskan kepada 10 siswa/I SMA/SMK di area lingkar tambang PT Hengjaya Mineralindo (subsidiari dari NIC) di Kabupaten Morowali.
Program beasiswa ini akan memberikan kesempatan kepada siswa/I untuk melanjutkan pendidikan pada lima program studi utama yakni Teknik Pertambangan, Teknik Lingkungan, Teknik Metalurgi, Teknik Mesin, Teknik Elektro serta 9 jurusan lainnya yang berfokus pada klaster teknik dan sosial-humaniora.
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UNHAS, Prof. Dr. Muhammad Ruslin, drg., MKes., Sp.BM(K), menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif Nickel Industries yang secara konsisten mengedepankan pentingnya pendidikan inklusif bagi putra-putri daerah Morowali.
“Universitas Hasanuddin menyambut baik kerja sama pada tahun ini karena memiliki tujuan yang sangat jelas dan berdampak langsung. Kami berkomitmen untuk terus menjadi institusi pendidikan yang inklusif, dengan memberi prioritas kepada anak-anak dari daerah seperti Morowali yang membutuhkan perhatian khusus dalam pengembangan sumber daya manusianya. Kami percaya bahwa generasi muda Morowali memiliki potensi besar untuk turut membangun daerahnya, dan UNHAS akan terus mendukung Nickel Industries dalam mewujudkan cita-cita tersebut,” katanya.
Baca Juga: Pemerintah Targetkan Pendidikan Gratis untuk 500.000 Anak Miskin Lewat Sekolah Rakyat
Program Beasiswa Nickel Industries merupakan bagian dari kebijakan keberlanjutan perusahaan yang mendukung visi pemerintah dalam memperluas akses pendidikan tinggi, khususnya di daerah operasional perusahaan. Berdasarkan data BPS 2023, proporsi terbesar penduduk Indonesia hanya menyelesaikan pendidikan hingga tingkat SMA/SMK (30,22%), sementara tingkat pendidikan tinggi masih rendah, di bawah 20%.
Chrisma Virginia, sebagai Industrial Sustainability Lead PT Hengjaya Mineralindo, mengungkapkan bahwa Nickel Industries berkomitmen dalam peningkatan kapasitas pendidikan masyarakat di desa lingkar tambang Bungku Pesisir dan Bahodopi.
“Program beasiswa ini merupakan komitmen dan investasi berkelanjutan Nickel Industries dalam membangun masa depan. Kami percaya bahwa generasi muda terbaik dapat lahir dari masyarakat di sekitar operasi kami, dan merupakan kunci sukses dalam mengembangkan hilirisasi mineral di Indonesia. Melalui Pendidikan tinggi di bidang sains, teknik, sosial humaniora yang relevan, Nickel Industries berkomitmen untuk memberdayakan generasi muda lokal untuk menjadi bagian dari tenaga ahli terampil dan pemimpin masa depan yang akan menggerakkan industri pengolahan mineral dan baterai yang berkelanjutan di tanah air,” ungkapnya.
Tes tertulis seleksi beasiswa penuh S-1 Nickel Industries dilakukan melalui skema ujian mandiri berbasis kerjasama swasta dan Universitas Hasanuddin. Sehingga, pada proses pelaksanaanya Universitas Hasanuddin memiliki tanggung jawab penuh untuk menentukan jenis soal dan hasil seleksi berdasarkan ketentuan atau kriteria dari masing – masing jurusan yang menjadi fokus dalam beasiswa Nickel Industries. Topik yang menjadi fokus pengujian pun berkisar pada Tes Potensi Akademik (TPA) dan Tes Kepribadian/Psikotes.
Baca Juga: Hengjaya Mineralindo Soroti Pentingnya Apresiasi ESG dalam Industri Nikel
Harry Cahyono, Mining Sustainability Lead PT Hengjaya Mineralindo, menyampaikan bahwasannya Beasiswa Nickel Industries didesain untuk menjawab kebutuhan implementasi kebijakan pemerintah di bidang pendidikan yang disesuaikan dengan konteks lokal,
“Sebagai bagian dari komitmen kami terhadap pembangunan berkelanjutan, program beasiswa ini dirancang tidak hanya untuk membuka akses pendidikan tinggi, tetapi juga untuk menjawab kebutuhan sosial dan ekonomi yang spesifik di wilayah operasional kami. Kami meyakini bahwa pendidikan harus bersifat adaptif terhadap konteks lokal—baik dari sisi tantangan maupun potensi daerah. Oleh karena itu, fokus kami tertuju pada pengembangan bidang-bidang studi yang memiliki relevansi langsung dengan sektor industri ekstraktif yang menjadi penggerak ekonomi di Morowali. Dengan pendekatan ini, kami berharap dapat mendukung terbentuknya sumber daya manusia yang tidak hanya kompeten, tetapi juga mampu berkontribusi aktif dalam pembangunan daerah secara menyeluruh dan berkelanjutan,” katanya.
Nickel Industries mendukung kebijakan-kebijakan pemerintah Indonesia dalam perbaikan mutu pendidikan masyarakat lokal sehingga tujuan Indonesia Emas Tahun 2045 dan tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) dapat tercapai dengan baik.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement