Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Berkat Kebaya Milik Devina Shanti Banyak Diminati Kalangan Publik Figur hingga Pejabat

Berkat Kebaya Milik Devina Shanti Banyak Diminati Kalangan Publik Figur hingga Pejabat Kredit Foto: Berkat Kebaya
Warta Ekonomi, Jakarta -

Desain elegan khas Indonesia yang dikemas dengan butiran pernak-pernik cantik selalu menjadi daya tarik utama bagi mempelai wanita yang hendak menuju pelaminan. Ornamen blus tipis yang halus memikat hati para penikmat seni yang kagum akan keindahan pola detail yang membalut tubuh perempuan. Pakaian yang sarat makna ini masih tetap eksis dikenakan dalam acara pernikahan.

Brand fashion ternama Berkat kebaya milik Devina Shanti punya segudang cerita unik dalam mengembangkan usaha pakaian yang sudah berkembang di Nusantara sejak abad ke-15.

Baca Juga: Ayu Ting Ting Fitting Kebaya, Ternyata untuk...

Devina berkontribusi menciptakan kebaya yang dilirik organik oleh sederet public figure ternama, seperti: Nia Ramadhani, Raisa, Gisella Anastasia, Dewi Gita, Shireen Sungkar & Zaskia Sungkar, Astrid Tiar, Angel Pieter, Citra Scholastika, Yuanita Christiani dan lainnya. Banyak dari kalangan sosialita, publik figure hingga pejabat mengenakan desain pakaian yang dibuat oleh perempuan kelahiran Magelang pemilik akun Instagram @devinashantii.

Perjalanan Awal Devina Shanti Membangun Bisnis Berkat Kebaya

Brand fashion pakaian Devina Shanti diawali dari kepiawaian ibu dari tiga anak ini memainkan warna kontras dengan perpaduan corak yang memberikan kesan glamor namun tetap elegan. Berkat Kebaya mulai berdiri sejak tahun 2002 dengan awalnya hanya memiliki toko berukuran 26 m2 di pusat kota. Setelah lima tahun memiliki klien dari kalangan publik figur ternama, akhirnya Devina memiliki butik di Kawasan Tebet.

Awalnya Devina pernah sekolah A1 untuk menjadi dokter. Namun menyesuaikan kondisi ayahnya saat itu, ia mengambil sekolah Akuntansi di Trisakti pada tahun 1994 sampai 1998. Sembari mengerjakan skripsi ia mengambil freelance sebagai tenaga pengajar. Selang beberapa tahun bekerja, Devina mengambil kursus di lembaga pengajaran tata busana Susan Budihardjo.

Saat itu, ia bersama suami masih memiliki pekerjaan masing-masing. Devina dulunya seorang akuntan & pengajar, sedangkan sang suami merupakan manajer perusahaan tekstil. Devina melakukan pekerjaan sampingan di hari libur yang mendorongnya menciptakan desain kebayanya sendiri.

“Puji syukur, ketika saya membuatkan kebaya saat itu banyak yang tertarik. Mereka membeli sampai stok habis, padahal masih baru memproduksi beberapa saja. Kemudian banyak dari situ orang bertanya, dan stasiun TV mengundang saya sebagai narsum. Ketika sudah mulai mendapat atensi dari para fashion stylist, saya mendapat panggilan menjahitkan pakaian artis ternama,” ungkap pemilik akun Instagram @devinashantii.

Laris Manis Saat Mempublikasikan Buku

Bagi Devina, menjadi perancang busana merupakan anugrah yang amat ia syukuri. Wajah sumringah dari orang-orang yang mengenakan karyanya menjadi motivasi untuk selalu memberikan yang terbaik. Ia ingin mendorong Berkat Kebaya mewujudkan pancaran kepuasan dari para pelanggannya.

Dalam perjalanan awal karirnya, Devina ditawari pihak penerbit memasukan 150 pakaian yang ia kembangkan sendiri menjadi sebuah karya yang dibukukan. Devina mendedikasikan hasil karyanya ini dalam sebuah buku pertama berjudul “The Blessings of Kebaya” pada tahun 2014 & 2016 serta buku keduanya “The Blessings of Gamis dan Kaftan” di tahun 2015. Buku tersebut laku hingga ribuan unit yang tersebar ke seluruh Indonesia.

Sejak saat itu, banyak kliennya berdatangan dari luar pulau jawa. Ada juga yang sampai mengetahui karya Devina dari mancanegara. “Bersyukur sekali peminat Berkat Kebaya ada yang sampai datang dari Malaysia atau Singapura hanya untuk mendapatkan kesempatan mengenakan busana rancangan saya,” ujarnya.

Tantangannya Dalam Mendesain Setiap Karya Dengan Ketelitian & Detail Penuh

Meskipun sudah puluhan tahun berada di industri fashion kebaya, Devina masih harus terus mengeksplorasi dengan menciptakan kombinasi warna dan desain baru yang tidak membosankan. Akun Instagram @berkatkebaya yang saat ini memiliki 75 ribu followers lebih telah memposting beragam variasi kebaya berbeda yang diusung Devina.

Sejak tahun 2015, Berkat Kebaya mengusung warna-warna kalem dengan sentuhan yang lebih anggun dan feminim. “Dulu Berkat Kebaya hanya mempersiapkan desain custom, namun sekarang bisa sewa perdana & ready stock. Puluhan sampai ratusan pakaian bisa kami jual ke Malaysia dan Singapura, biasanya langsung habis karena limited edition,” tambah Devina.

Menurutnya, mahakarya paling disukai selama perjalanan membuat kebaya custom adalah ketika membuatkan desain yang pakai Shiren Sungkar. Ia menyebut telah memadupadankan warna broken white dan abu-abu, lalu pada bagian buntut pinggang ke bawah dilukiskan coraknya oleh tangan. 

“Sebelum tidur biasanya banyak inspirasi datang. Semua yang ada di kepala biasanya dicatat supaya tidak lupa,” ujar perempuan yang memiliki hobi bersepeda ini.

Ia juga mendesainkan baju pernikahan pasangan Jenita Janet dan Danu Sofwan. Nilai estetika pada baju tersebut tidak meninggalkan pesan yang ingin disampaikan. Telah banyak publik figure, pejabat maupun selebgram yang mempercayakan Berkat Kebaya sebagai pendamping di acara-acara besar.

Mengikuti Berbagai Acara Fashion Show Bergengsi

Karya Devina juga menjadi sorotan di berbagai kawasan seperti Amerika Serikat, Perancis, Rusia, Timur Tengah dan India. Fotografer asal Dubai dan London juga menawari sesi pemotretan Berkat Kebaya. Sejak tahun 2007 masuk ke televisi, Berkat Kebaya semakin dikenal luas dari mulut ke mulut. Hingga saat ini, pelanggan Berkat Kebaya banyak tersebar di Dubai, Singapore, London UK, Srilanka, johor baru, dan Kuala Lumpur.

Devina sudah 3x membawa Berkat Kebaya tampil di ajang Singapore Fashion Show tahun 2009, 2013 dan 2018. Sempat ditawari untuk membawa karyanya ke New York & Prancis, perempuan yang banyak diliput oleh majalah perkawinan ini sempat mendatangi kota kelahiran brand Louis Vuitton untuk menemui tim internal International Fashion Week.

“Saya sempat ditawari Paris Fashion Week pada maret 2020, namun seperti yang kita semua ketahui efek pandemi ini masih belum berakhir sehingga kemungkinannya masih belum bisa mengambil keputusan segera,” cerita Devina.

Kembali ke tahun sebelumnya, Devina juga dikontrak salah satu TV Nasional untuk memegang busana dari para artis India yang datang ke Indonesia. Ia juga sempat diundang ke TV untuk mengisi panggung fashion show dalam peragaan 12 baju. Sementara lain, Fashion Show Tunggal juga kerap digelar di Hotel Bidakara & JCC.

Penghargaan Dalam Ajang Bergengsi

Selama menekuni fashion desain, Devina telah menerima beberapa penghargaan bergengsi seperti Best Women in Fashion Designer: Best Creativity and Women Award Winner 2020, Best Inspiring Creativity Awards Winner 2021 (Majalah Penghargaan Indonesia), Best Inspiring and Women Award Winner 2019 - 2020 (World Achievement Association), Prestisius Best Inspiring Women 2021 di Bogor.

Penghargaan ini ia dapatkan berkat banyaknya dukungan dari banyak pihak yang mengagumi karya-karyanya. Adapun beberapa artis ternama seperti Dewi Persik, Ayu Ting-Ting, Jenita Janet, Olla Ramlan, Ira Wibowo, Asmirandah, Saskia Gotic, Dewi Gita, Inul, Mona Ratuliu, Lidia kandau, Fanny Ghassani Tya Ariestya, Joy Tobing, Saipul Jamil & Istri, Krisdayanti, Olla Ramlah, uya kuya, Vega, dan para selebgram terlihat anggun mengenakan busana dari Berkat Kebaya.

Devina juga pernah dianugerahi beberapa nominasi dari Pusat Rekor Indonesia: Best Inspiring and Women Winner 2019 di Denpasar. Ada beberapa prioritas untuk tampil dalam Majalah Indonesia Award Magazine Edisi Social “Prestasi Kebanggan Indonesia tahun 2019” dan penganugerahan lain dalam Indonesia Excellence Woman Award 2021.

Berjalan Berdampingan Antara Menjadi Pengusaha & Desainer

Devina bercerita kalau dirinya masih tetap ingin mencoba hal baru dan yang berbeda dari apa yang sedang ia tekuni sekarang. Pernah juga Devina membuat terobosan gamis dan pakaian model lain, akan tetapi ia berfokus lebih pada kebaya karena dinilai spesial. 

“Kebaya itu busana yang anggun bersahaja ketika membalut tubuh perempuan. Saya senang misalnya diminta menyiasati tubuh gemuk dengan kebaya kerah V atau sabrina, juga apabila harus mempercantik orang bertubuh kecil dengan penempatan payet dan sulam pada bagian depan kebaya,” tambahnya.  

Di luar menekuni kebaya, Ibunda dari Raynand Jathniel Vasandani juga berfokus pada terobosan produk fashion lain yang bukan hanya sekedar pakaian. Sempat membuat produk wedding shoes, kedepan Devina ingin mengembangkan produk bernuansa Bali yang saat ini sedang ia konsepkan. Sang suami yang fokus di jas pengantin dan kemeja juga membantunya dari segi marketing. 

Devina mempekerjakan 48 tukang payet yang ia ajarkan mulai dari 0. Prinsip hidupnya adalah selalu semangat dan mengatakan setiap pagi bahwa hari ini hari yang baik, hari membawa berkah, hari membawa kebahagiaan dan sukacita, serta hari membawa kedamaian hati.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: