5 Senjata Tempur Marinir Amerika yang Siap Dipakai buat Hancurkan Korea Utara
3. CH-53E Super Stallion
Sampai pasukan invasi amfibi merebut lapangan terbang atau pelabuhan, bala bantuan dan pasokan harus datang melalui helikopter. Meskipun MV-22 Osprey dapat mengangkut infanteri, ukuran dan berat kargo yang dapat dibawanya terbatas.
CH-53E Super Stallion, helikopter terbesar dalam dinas militer AS, mampu membawa beban enam belas ton, lima puluh lima marinir atau kombinasinya. Helikopter memiliki jangkauan khas 500 mil, tetapi beban berat sangat menguranginya. Untungnya ia memiliki probe pengisian bahan bakar di udara, memberikan jangkauan yang hampir tak terbatas.
Baca Juga: Presiden Korsel Pamer Teknologi Militer Termasuk Jet FA-50 di Tengah Peluncuran Rudal Korut
USMC menggunakan Super Stallions untuk mengangkut alat berat, terutama artileri dan kendaraan lapis baja ringan LAV-25 dari kapal Angkatan Laut AS di laut ke pangkalan udara yang aman. Helikopter juga digunakan untuk memindahkan korban dari medan perang ke fasilitas medis di kapal angkatan laut.
4. LAV-25
Kendaraan Lapis Baja Ringan, atau LAV-25 adalah kendaraan lapis baja delapan kali delapan yang dipasangi meriam Bushmaster M242 25mm. Kendaraan dapat membawa hingga empat pengintai untuk melakukan misi pengintaian bersenjata.
LAV-25 unik karena mampu mendarat di laut melalui hovercraft LCAC, dengan kekuatannya sendiri melalui propulsi waterjet, atau dengan helikopter angkat berat CH-53. LAV ditugaskan ke batalion pengintai lapis baja USMC dan variannya termasuk antitank, komando dan kontrol, mortir, pembawa logistik, dan versi pemulihan.
Kombinasi daya tembak dan portabilitas LAV-25 menjadikannya musuh yang berbahaya bagi mereka yang menentang invasi amfibi. LAV-25 dapat tiba melalui laut atau udara, dan begitu berada di lokasi, ia dapat dengan cepat diluncurkan untuk melakukan misi pengintaian bersenjata.
LAV-25 baru-baru ini ditingkatkan ke standar yang mencakup LAV-25A2 termasuk peningkatan perlindungan lapis baja, peningkatan suspensi, sistem pencegah kebakaran baru, dan sistem pencitraan termal baru untuk komandan dan penembak.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto