Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Epidemiolog Tiba-tiba Bongkar Fakta Mengapa Terbang ke Australia Tanpa Tes PCR

Epidemiolog Tiba-tiba Bongkar Fakta Mengapa Terbang ke Australia Tanpa Tes PCR Kredit Foto: Antara/Wahyu Putro A

"Di bus itu paling sering terjadi kluster penularan covid. Kebanyakan jendelanya tak bisa dibuka. Tapi kalau kereta kan tiap beberapa menit pintunya terbuka saat berhenti di stasiun," ujarnya, Selasa (26/10/2021).

"Sejak awal pandemi sudah ada 1,2 miliar orang naik pesawat. Dari jumlah itu cuma ada satu kasus dari 27 juta orang. Jadi sangat kecil sekali risikonya," tambahnya.

Itu pun kejadiannya sebelum ada vaksinasi, kewajiban bermasker, dan tes PCR.

Kasus lainnya bisa diarahkan ke kluster POM di Papua. Dicky Budiman menegaskan bahwa mereka bukan terpapar akibat naik pesawat tanpa menjalani tes PCR.

Taibr pun dibuka. Setelah ditelusuri, sejumlah kontingen PON tadi baru terpapar setelah dua pekan berada di Papua.

Ini beda halnya untuk penerbangan ke luar negeri. Secara umum memang menjadi syarat karena untuk meningkatkan trust dari negara lain.

Tapi hal ini diyakini tak akan berlangsung lama. Dicky percaya syarat itu akan hilang seiring vaksinasi yang makin merata.

Bagi Dicky, penerbangan tetap menjadi moda transportasi paling aman.

Contoh riil-nya ada. Dia kemudian bercerita soal pesawat dari Wuhan, China yang membawa penuh penumpang ke Kanada.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: