Ya Ampun! Penderita Diabetes Nggak Boleh Makan Ketupat, Duh… Kata Siapa? Pahami Dulu Hal Ini
Dengan kondisi tubuh yang tidak lagi optimal, penderita diabetes wajib menjaga asupan makanan. Pilihan untuk mencoba beranekararagam makanan mulai menipis seiring manajemen gula darah yang tidak dapat lagi berjalan dengan baik.
Tentu dengan semangat menuju hidup sehat serta dukungan dari orang-orang terdekat bisa mewujudkan hal tersebut (menjaga makanan), walaupun tidak bisa menutup mata ‘godaan’ makanan-makanan memang kuat terasa menghampiri terlebih di Indonesia.
Baca Juga: Apakah Pepaya Baik untuk Penderita Diabetes? Duh, Ternyata Oh Ternyata…
Bahkan sedari kecil, konsumsi makanan yang cenderung kurang sehat seperti gorengan telah dilakukan dan berimplikasi pada kebiasaan makan makanan tersebut hingga dewasa. Belum lagi berbicara makanan besar yang terkait momen-momen tertentu seperti ketupat.
Ketupat sangat erat kaitannya dengan masyarakat Indonesia. Makanan ini ‘wajib’ ada saat momen perayaan lebaran dan disajikan bersama opor, sayur santan, dll.
Tentu godaan makan ketupat sangat kuat mengahmpiri penderita diabetes. Tetapi apakah penderita diabetes tidak dapat lagi mengonsumsi ketupat? Adakah dampak masalah kesehatan tersendiri?
Baca Juga: Dahsyat! Nggak Cuma Bikin Segar, Minuman Ini Cocok untuk Penderita Diabetes karena…
Ketupat dan Lontong vs Nasi Putih
Perbedaan mendasar dari ketupat dan lontong hanyalah pada cara bungkusnya. Ketupat umum menggunakan daun kelapa muda yang dibentuk menyerupai segi empat. Sedangkan lontong menggunakan daun pisang bahkan bisa menggunakan plastik walupun itu cenderung tidak sehat.
Bahan dasar berupa beras adalah yang digunakan menjadikan ketupat dan lontong bisa disandingkan dengan nasi tentang mana yang lebih sehat.
Mengutip laman maghrebceramique.com, untuk ketupat berukuran sedang atau setara 100 gram mengandung kalori 119 kkal, protein 1,4 gram, lemak 0,07 gram, dan karbohidrat 27 gram.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto
Tag Terkait: