Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bekas Pejabat BUMN Ngatain Jokowi? Kok Ngomongnya Begini, Sekarang Rezim Kodok!

Bekas Pejabat BUMN Ngatain Jokowi? Kok Ngomongnya Begini, Sekarang Rezim Kodok! Kredit Foto: Twitter/Said Didu
Warta Ekonomi, Jakarta -

Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu melalui akun Twitternya membandingkan masa pemerintahan era Soeharto dengan kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Menurutnya, rezim Soeharto yang berkuasa selama 31 tahun bisa tumbang lantaran masyarakat kesal atas tuduhan KKN pada Orde Baru.

Baca Juga: Eks Sekretaris BUMN Said Didu Beberkan 10 Warisan Pemerintah, Siap-siap!

“Dulu orde baru jatuh karena tuduhan rezim KKN (Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme),” kata Said Didu di akun twitternya di kutip Populis.id Minggu (31/10/2021).

Said Didu lantas menyebut rezim sekarang ini, bukan hanyabukan hanya masalah korupsi yang terjadi tapi juga ada oligarki hingga politik dinasti.

Baca Juga: Hasto Sebut Kasihan Pak Jokowi, Sebut Nama Capres dari PDIP

“Sepertinya sekarang yg terjadi adalah rezim KODOK (Korupsi, Oligarksi, Dinasti, Otoritarian, dan Koncoisme),” ujarnya.

Kontan saja, cuitan Said Didu itu langsung diserbu warganet. Baru setengah jam setelah diunggah sudah disuka 442 jempol, dikomentari 43 warganet hingga diretweet oleh 123 akun.

Berikut beberapa komentar warganet atau netizen:

“Insy akan jatuh jg. Mdh2an org2 yg terlibat kodok bisa ditangkapi bahkan bisa dibasmi habis sampai ke akar2 nya,” kata @Alfam***.

“Lbih parah lagi dongWajah dengan air mata bahagia..aku turun kejln menuntut reformasi.turunkan rezim..aktivis2 berjuang atas nama rakyat tak kalah sengit media TV saat itu menyiarkan(aku trpesona saat itu)…tp skrang prettt!..rezim kodok berkuasa,” balas akun @Fadl***.

“Pasti pas Pak.., dimulai dari istana ya Pak! Kayak ngisi saldo rekening di kantor…?,” balas akun @musyh

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: