Pantes Peraturannya Rada Ngeselin, Eh Terendus Juga Ada Nama Pejabat di Bisnis PCR
Pendiri lembaga survei KedaiKopi Hendri Satrio, mengaku kecewa atas pemberitaan yang menyebut para pejabat meraup untung di balik bisnis tes Covid-19.
Menurut dia, selama ini rakyat harus menanggung kematian dari slogan yang biasa diteriakkan beberapa pihak, NKRI harga mati.
"Abis baca laporan majalah @temponewsroom liat nama beberapa petinggi negeri di bisnis PCR, langsung otomatis geleng geleng plus elus dada, no wonder peraturan PCR rada ngeselin dan misterius, NKRI dead price u said, kami kebagian "dead" terus, Bah! #Hensat," cetusnya dalam akun Twitternya, seperti dilihat, Selasa (2/11/2021).
Baca Juga: Luhut Dituding Terlibat Bisnis PCR, Begini Tangkisannya...
Seperti dilansir Majalah Tempo, diduga dua perusahaan terafiliasi dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, yakni PT Toba Sejahtra dan PT Toba Bumi Energi yang tercatat mengempit saham di PT Genomik Solidaritas Indonesia (GSI) yang mengoperasikan GSI Lab.
Baca Juga: Bukan Opung Luhut, Ini Dia Sosok yang Dipercaya Jokowi
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil