Mendengar Obral Janji Para Pemimpin Dunia Mengatasi Krisis Iklim pada Forum Tingkat Tinggi
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menggelar sebuah konferensi penting untuk mengatasi krisis iklim. Para pemimpin dunia, pakar lingkungan, dan aktivis semuanya memohon tindakan tegas untuk menghentikan pemanasan global yang mengancam planet Bumi.
Di Glasgow, Skotlandia, Konferensi Perubahan Iklim PBB, juga dikenal sebagai COP26 diselenggarakan mulai Senin (1/11/2021) terkait ekonomi mengenai janji bantuan keuangan. Khusus India dan Brasil, keduanya membuat komitmen baru untuk mengurangi emisi. Kesemuanya itu dilakukan untuk menghentikan pemanasan global yang mengancam masa depan.
Baca Juga: Pidato Jokowi di KTT COP26 Dinilai Menggetarkan Para Pemimpin Dunia
Reuters, Selasa (2/11/2021) melaporkan, tugas yang dihadapi para negosiator menjadi lebih menakutkan dengan kegagalan Kelompok 20 (G20) negara industri utama untuk menyetujui komitmen baru yang ambisius pada akhir pekan.
G20 bertanggung jawab atas sekitar 80% gas rumah kaca global dan proporsi serupa karbon dioksida, gas yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil yang merupakan penyebab utama kenaikan suhu global yang memicu meningkatnya intensitas gelombang panas, kekeringan, banjir dan badai.
"Hewan-hewan menghilang, sungai-sungai mati dan tanaman kami tidak berbunga seperti sebelumnya. Bumi berbicara. Dia memberi tahu kami bahwa kami tidak punya waktu lagi," Txai Surui, seorang pemimpin pemuda adat berusia 24 tahun. dari hutan hujan Amazon, mengatakan pada upacara pembukaan di Glasgow.
Tertunda selama satu tahun karena pandemi COVID-19, COP26 bertujuan untuk mempertahankan target pembatasan pemanasan global pada 1,5 derajat Celcius (2,7 Fahrenheit) di atas tingkat pra-industri.
Untuk melakukan itu, perlu mengamankan janji yang lebih ambisius untuk mengurangi emisi, mengunci miliaran dalam pembiayaan iklim untuk negara-negara berkembang, dan menyelesaikan aturan untuk menerapkan Perjanjian Paris 2015, yang ditandatangani oleh hampir 200 negara.
Janji yang dibuat sejauh ini akan memungkinkan suhu permukaan rata-rata planet naik 2,7C abad ini, yang menurut PBB akan menambah kerusakan yang disebabkan oleh perubahan iklim.
Lebih dari 100 pemimpin global pada Senin malam berjanji untuk menghentikan dan membalikkan deforestasi dan degradasi lahan pada akhir dekade ini, didukung oleh dana publik dan swasta senilai $19 miliar untuk diinvestasikan dalam melindungi dan memulihkan hutan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto