Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mulai Loyo, Harga Emas Perlahan Tergerus Sinyal The Fed

Mulai Loyo, Harga Emas Perlahan Tergerus Sinyal The Fed Kredit Foto: Reuters/Chris Wattie
Warta Ekonomi, Jakarta -

Harga logam mulia global termasuk harga emas mencatat bergerak melemah dalam perdagangan di Kamis (19/12). Hal ini menyusul adanya data ekonomi terbaru sampai keputusan dari Federal Reserve (The Fed).

Dilansir Jumat (20/12), berikut ini adalah data pergerakan harga sejumlah logam mulia termasuk emas. Meski tercatat mengalami kenaikan, namun indeks selanjutnya cenderung bergerak melemah:

  • Emas Spot: Sempat bergerak naik namun akhirnya turun 0,06% menjadi US$2.593,10 per ons
  • Kontrak Emas Berjangka AS: Anjlok dan kini turun 0,09% ke US$2.607,68 per ons.
  • Perak: Turun 0,09% ke US$28,96 per ons.
  • Platinum: Turun 0,22% ke US$919,00 per ons.
  • Palladium: Turun 0,33% ke US$897,00 per ons.

Amerika Serikat (AS) mencatatkan pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga yang lebih kuat dari ekspektasi pasar. Produk Domestik Bruto (PDB) negara tersebut tercatat tumbuh 3,1% atau lebih tinggi dari estimasi sebelumnya di angka 3%.

Di sisi lain, klaim tunjangan pengangguran juga ikut turun ke 220.000. Hal ini mengindikasikan pasar tenaga kerja domestik yang sehat. Hal ini menunjukkan solidnya ekonomi AS.

Kepala Strategi Komoditas TD Securities, Bart Melek mengatakan data ekonomi terbaru membuat emas menjadi instrumen investasi yang kurang menarik saat ini.

“Situasi ini kurang menguntungkan bagi emas yang tidak memberikan imbal hasil," ungkapnya.

Data terbaru ini juga memperkuat pandangan bahwa inflasi masih menjadi ancaman dan memperkuat sinyal hawkish dari The Fed.

Ketua The Fed, Jerome Powell baru-baru ini juga mengatakan bahwa bank sentral akan mengambil kebijakan yang lebih hawkish terkait dengan kebijakan moneter.

Baca Juga: Potensi Investasi Tinggi, Jabar Siap Hadapi Tantangan Indonesia Emas 2045

“Kami akan lebih hati-hati dalam mempertimbangkan penyesuaian kebijakan selanjutnya,” ungkapnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: