Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hasto PDIP Serang SBY Lagi, Tokoh Papua Pasang Badan: Manusia Paling Dungu!

Hasto PDIP Serang SBY Lagi, Tokoh Papua Pasang Badan: Manusia Paling Dungu! Kredit Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Warta Ekonomi, Jakarta -

Tokoh Papua Christ Wamea geram dengan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto yang masih saja menyudutkan mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Padahal, kata dia, SBY sudah tak lagi menjabat. Kini yang berkuasa adalah Joko Widodo.

"Manusia paling dungu kalau masih kritik kebijakan pak SBY padahal sekarang yang berkuasa Jokowi," ujar Christ dari Twitter @PutraWadapi yang dikutip pada Selasa (2/11/2021).

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto kembali melancarkan serangan kepada Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Baca Juga: Hasto Serang SBY Bertubi-tubi, Anak Buah AHY Langsung Teriak, Bongkar Borok PDIP

Hasto mengungkit bantuan sosial yang kerap digelontorkan selama satu dekade SBY berkuasa. Bansos itu kata dia menjadi salah satu program yang membawa partai Demokrat memenangi Pemilu 2009.

Sayangnya kata Hasto, politik bansos itu justru membebankan negara, sebab anggaran yang dipakai SBY dalam pengadaan bansos diambil dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

Anak buah Megawati Soekarnoputri itu mengaku, pernyataan yang dilontarkannya soal SBY membebankan negara itu, bukansekedar klaim, tetapi hal ini berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan dirinya.

"Menurut peneliti Marcus Mietzner, dari bulan Juni 2008 sampai Februari 2009, Pak SBY itu membelanjakan 2 miliar US Dollar untuk Politic Populism. Ini kan beban bagi APBN ke depan akibat konsekuensi dari politik yang sangat liberal," kata Hasto dalam sebuah diskusi virtual Senin (01/10/2021).

Baca Juga: Deklarasi Puan Maharani di Kandang Ganjar Pranowo, Analisisnya Wow

Berhasil memamerkan data dari peneliti Marcus Mietzner, Hasto menyatakan bahwa politik Bansos pada Pemilu 2009 silam itu adalah fakta yang terjadi, hal ini kata dia tak bisa dibantah lagi.

"Sehingga nanti tidak dikatakan lagi politisasi, ketika saya mengungkapkan fakta-fakta terkait Pemilu yang lalu," tandasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: