Hal ini makin diperkuat dengan pernyataan yang pernah disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Sumber Daya Manusia dan Kebudayaan kalau Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) Tahun 2019, berada pada nilai 51,5 (sangat rendah). IPP adalah tolok ukur capaian-capaian kepemudaan di bidang lima dasar, yakni pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan, lapangan dan kesempatan kerja, partisipasi dan kepepimpinan, serta gender dan diskriminasi.
“IPP Indonesia di level ASEAN berada di urutan ke-7. Dan secara global menempati peringkat 138 dari 183 dunia, dibawah Myanmar dan Laos. Ini merupakan PR besar,” jelas Gol A Gong.
Baca Juga: Peringati Hari Kunjung Perpustakaan, Perpusnas Apresiasi Pustakawan dan Pemustaka
Sementara itu, narasumber lain, mantan Miss Indonesia 2015 dan News Anchor SEA Today, Maria Harfanti, menambahkan keberadaan internet sangat mempengaruhi segala aspek dalam kehidupan. Di balik kemudahan ada dampak bagi generasi muda, seperti mudah terisolasi karena belum paham batasan-batasan. Penggunaan internet dan perkembangan teknologi mengubah tuntutan zaman.
“Segala hal berlangsung cepat wajib untuk beradaptasi. Ini yang disebut dengan disrupsi. Disrupsi menuntut pengguna untuk melakukan perubahan sejalan dengan tuntutan teknologi. Apabila tidak beradaptasi maka akan tertinggal jauh,” ucap Maria.
Namun, Maria mengingatkan dalam pengetahuan literasi digital pemanfaatannya harus tepat dan bijak.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: