"Saat ini rakyat jadi mengerti mengapa ada menteri yang ngotot ngurus covid. Ini bentuk nepotisme terbuka namanya, Kalau punya malu mundur," kata Tamil dalam keterangannya.
Baca Juga: Anies Baswedan Bisa Jadi Dag Dig Dug, KPK Sedang Bidik Dugaan Kasus Korupsi Formula E
Tamil berpendapat, dengan terbongkarnya informasi dugaan Luhut dan Erick berbisnis PCR maka masyarakat akan menganggap Presiden Jokowi terlibat dalam nepotisme tersebut. Oleh sebab itu, menurutnya Presiden Jokowi harus mengambil langkah bijak untuk membersihkan citra nya di muka publik.
"Masyarakat akan mengangap Pak Jokowi ikut terlibat, apalagi LBP ini seolah Perdana Menteri di Kabinet Pak Jokowi," ungkapnya.
Menurut Tamil, terbongkarnya dugaan mafia PCR ini membuat publik makin tidak percaya kepemimpinan Jokowi.
"Publik makin antipati pada Pak Jokowi. Maka saya bilang, 2 menteri itu kalau tahu balas budi ke Pak Jokowi, mundurlah. Karena perbuatan mereka mencela nama baik Pak Presiden," pungkasnya.
Seperti diketahui, dua nama menteri yakni Luhut Binsar Pandjaitan dan Erick Thohir diduga kuat bermain dalam bisnis Tes Covid-19 PCR.
Baca Juga: Terang Benderang! Ternyata Ini Alasan Jokowi Tunjuk Andika Jadi Calon Tunggal Panglima TNI, Ternyata
Perusahaan penyedia jasa tes Covid-19, PT Genomik Solidaritas Indonesia (GSI) dimiliki sahamnya oleh PT. Toba Bumi Energi yang diketahui berkaitan secara kepemilikan dengan Luhut Panjaitan. Sedangkan, Yayasan Adaro Bangun NegPaneri yang sahamnya dimiliki Boy Thohir yang tak lain adalah saudara dari Erick Thohir.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum